"Telah datang Bulan
Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada
bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para
setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih
baik dari seribu bulan," (HR. Ahmad).
Artinya: "Telah datang Bulan
Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada
bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para
setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih
baik dari seribu bulan," (HR. Ahmad).
2. Para penghuni neraka dibebaskan selama malam bulan suci Ramadan. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi sebagai berikut:
إذَا
كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ
الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ
وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ
مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ
عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
اَلصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ
مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ
Artinya: Jarak antara shalat lima
waktu, shalat Jumat dengan Jumat berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan
berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak
melakukan dosa besar (HR Muslim).
4. Barag siapa yang berpuasa Ramadan dengan semata-mata mengharap pahala dari Allah SWT maka dosanya yang lalu akan diampuni. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman
dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu
(HR Bukhari dan Muslim).
5. Setiap orang yang memberi sesuatu (makanan atau minuman) untuk berbuka kepada orang yang puasa maka orang tersebut mendapatkan pahala yang sama besar seperti yang berpuasa. Hal itu selaras dengan sabda nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan imam Ahmad.
مَنْ
فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ
الصَّائِمِ شَيْئٌ
Artinya: Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut (HR Ahmad).
6. Selama bulan suci Ramadan umat islam dianjurkan banyak amal baik terutama bersedekah. Bahkan dalam hadits ditegaskan bahwa sedekah di bulan Ramadan adalah amalan sedekah yang paling baik daripada hari-hari biasa. Dalam hadits riwayat imam At-Tirmidzi disebutkan:
أيُّ
الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ
Artinya:
Rasulullah saw pernah ditanya, “Sedekah apakah yang paling mulia?” Beliau
menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan” (HR Tirmidzi).
7. Barangsiapa yang menghidupkan bulan Ramadan dengan ibadah maka dosa-dosanya akan diampuni Allah SWT. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan imam Bukhari dan Muslim berikut:
مَنْ
قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Artinya:
Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap
pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan
Muslim).
Penjelasan isi kandungan 7 hadits di atas setidaknya mampu menjadi dasar untuk memaksimalkan ibadah kita selama menjalani bulan suci Ramadan. Terlebih lagi menjadi dalil naqli bagi umat islam dalam menghayati bulan Ramadan sebagai laku penghambaan yang total seorang hamba terhadap sang pencipta, Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar