Anjangsana Tahfidz semester genap benar-benar menemukan momentum yang tepat. Ya, kiranya itu ungkapan yang pas untuk medeskripsikan agenda semesteran SDIT Baitul Qur'an. Mengapa demikian? Karena memang, jika merujuk pada kalender hijriyah, agenda angjangsana tahfidz dihelat pada bulan Sya'ban. Tepatnya, Sabtu, 9 Sya'ban 1446.
Seperti halnya telah diketahui bersama bahwa, bulan Sya'ban salah satunya familiar disebut sebagai Syahrul Qur'an. Bulan para pecinta Al-Qur'an. Bulan di mana umat islam gayeng mengakrabi dan mengamalkan Al-Qur'an. Mulai dari bertadarus, mempelajari, memahami hingga mengamalkan kandungan hikmah dalam Al-Qur'an.
Keutamaan bulan Sya'ban ini tentu memotivasi khayalak umat islam untuk melakukan fastabiqul khoirot: berlomba-lomba mengamalkan Al-Qur'an. Satu petunjuk untuk senantiasa sigap dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan. Bulan Sya'ban seakan menengaskan bahwa, inilah momentum yang tepat untuk membiasakan diri lekat dan dekat dengan Al-Qur'an sebelum kita lebih intens kemudian hari di bulan Ramadan.
Marwah bulan Sya'ban yang demikian linieritas dengan ghiroh yang diusung SDIT Baitul Qur'an melalui program-program unggulan berbasis Al-Qur'an. Tahfidzul Qur'an yang merupakan tradisi rutin setiap pagi sekolah tampak lebih mengasyikkan manakala dikemas dalam agenda anjangsana tahfidz.
Perlu diketahui bersama, anjangsana tahfidz merupakan kegiatan murojaah dan khotmil Qur'an bersama para siswa dan guru yang dilakukan di rumah salah satu orang tua siswa yang bersedia. Untuk mencapai target yang sudah ditentukan panitia pelaksana acara, dalam pelaksanaannya, para siswa dan guru berusaha mengkhatamkan target secara berkelompok.
Alhasil, tadarus Al-Qur'an dibagi merata sesuai jumlah anggota kelompok yang ada. Tak jarang, untuk mengakali target khatam guru mendapatkan bagian tadarus double. Misalnya jika para siswa mendapatkan bagian 1 juz tadarus maka guru mendapat jatah 2 juz dan seterunya.
Berbeda dengan agenda semester ganjil yang berpusat di satu tempat, anjangana tahfidz seri 2 ini dibagi menjadi dua tempat. Kelompok pertama yakni di kediaman ananda Haris kelas 4 sedangkan sisanya ditampung di rumah ananda Fattan kelas 1.
Terakhir, harapan kami senantiasa terpancangkan ke muka, semoga semua keluarga besar SDIT Baitul Qur'an istikamah menjadi Ahlul Qur'an. Tak hanya itu, keberkahan Al-Qur'an, segala kebaikan dan rahmat Allah SWT semoga selalu terlimpahkan sepanjang hayat. Amin.
