Selasa, 27 Mei 2025

Asyiknya Outbound di Singapore Waterpark

 

Dokpri: dewan guru dan para siswa di depan wahana

Sabtu kedua Mei (10/5/2025) keluarga besar SDIT Baitul Qur'an berkunjung ke wahana Singapore Waterpark Ngunut untuk menghelat outbound. Outbound adalah salah satu agenda yang senantiasa dinanti-nantikan oleh segenap siswa. Mengingat perhelatan acara dapat dipastikan berlangsung di tempat baru, di luar lingkungan sekolah. 

Bertema: Melalui Kegiatan Outbound, Kita Jalin Kerjasama Kelompok Lewat Alam agenda outbound kali ini tampak lebih mengasyikan. Mengasyikan karena destinasi tujuan berada di luar kecamatan Kedungwaru. Itu artinya para siswa akan dimanjakan hamparan pemandangan sepanjang perjalanan Mangunsari-Ngunut. Terlebih tidak setiap hari para siswa bertandang-refreshing ke tempat tersebut.

Tepat pukul 06.30 Wib para siswa telah berkumpul di sekolah. Sebelum bertolak ke lokasi, para siswa dibimbing untuk menunaikan salat duha dan muraja'ah. Lekas itu kumpul di halaman sekolah untuk mendengarkan arahan dari panitia. 

Tak berselang lama empat mobil elf terparkir rapi di gang masuk sekolah. Para siswa diarahkan untuk memasuki dan menduduki bangku elf sesuai nomor yang telah ditata. Masing-masing elf didampingi tiga orang guru. Keberadaan guru pendamping ini penting guna memastikan kondisi siswa selama dalam perjalanan. Termasuk sigap manakala ada siswa yang haus, mabuk kendaran dan pusing.

Sekitar empat puluh menit perjalanan ditempuh. Para siswa turun tepat di pintu masuk destinasi. Sumngrih terlukis jelas di wajah mereka. Sebelum masuk, tak lupa kami menyempatkan diri berfoto bersama. Dokumentasi ini penting untuk memoar dan menandai kunjungan. Sebab, foto pada dasarnya bagian dari sejarah. Foto memang tidak bisa bicara namun di dalamnya ada ragam ingatan, jejak dan saksi hidup yang mengiringi momentum tersebut. 

Sesi dokumentasi selesai, para siswa antre memasuki wahana. Perkepala diganjar Rp. 10.000/tiket. Langkah kaki menuju area hijau kosong yang dipagari pepohonan, jalan paping dan beberapa gazebo di pojokan. Tas para siswa diletakan di gazebo yang ada. 

Tim instruktur Sultan Adventure sigap mengarahkan para siswa. Outbound dimulai dengan pembukaan, sambutan dan pengarahan dari dua belah pihak yang bersinergi. Inilah perbedaan outbound sesi ini dengan sesi lainnya, pada kesempatan ini SDIT Baitul Qur'an berkerjasama dengan Event Organizer Outbound Sultan Adventure. Jadi dewan guru hanya bertugas mengawasi dan memantau kelangsungan agenda. 

Sebagai pembuka para siswa dikelompokan merata, berdiri dengan bendera masing-masing, lantas diajak untuk olahraga bersama. Ada enam permainan yang digarap bersama. Mulai dari kapal pecah, menyusun kata, menyusun gambar bertingkat, estafet karet, mengeluarkan bola kesabaran, dan ditutup dengan banteng takesi. 

Khusus pada permainan terakhir, guru-guru pendamping dilibatkan. Topi lingkaran kertas diikatkan di kepala pendamping sedangkan anggota kelompok menyerang dengan pistol air. Badan dan wajah pendamping menjadi bahan bulan-bulan semprotan air. Saking asyiknya tak sedikit siswa yang justru menjadikan momentum tersebut untuk menyiram pendamping dengan air botol dan cup. Tapi hanya senyuman yang merekah di kedua bibir, tak ada rasa marah yang meletup ke muka. 

Permainan selesai. Para siswa diinstruksikan untuk makan siang terlebih dahulu dilanjutkan berenang di kolam renang yang tersedia. Sebelum nyebur ke kolam, tak lupa para siswa diwajibkan untuk membilas pakaian mereka. Sebab, mayoritas pakaian mereka kotor belumur tanah basah. Tentu air kolam akan kotor jika mereka langsung mencebur dengan pakaian kotor. 

Ada tiga tingkatan kolam renang yang tersedia: kolam untuk anak usia dini, remaja dan dewasa. Kendati begitu mayoritas siswa berenang di kolam yang diperuntukan remaja. Dalam kolamnya sekitar 1 meteran. Sebagian siswa ada yang menggunakan kacamata renang dan ban sewaan. Wajah-wajah mereka memedarkan sumringah. Persis saat mereka memenangi hadiah dan menggenggam piala di atas panggung. Sungguh pemandangan yang menyejukkan.

Pukul 12.00 Wib para siswa sudah membersihkan diri. Para siswa sibuk mengantre untuk menunaikan salat dzuhur berjamaah. Kondisi musala yang ciut menjadi salah satu alasan mendasar mengapa mereka harus menunaikan salat dzuhur secara berkelompok dengan silih bergantian. 

Sembari menunggu sebagian siswa menunaikan salat, terpantau sebagian siswa lain menikmati jajanan. Mereka duduk melingkari meja yang tertata rapi. Ada canda tawa, berbagi jajanan dan cerita yang tertumpahkan di sana. Ada pengalaman baru yang menjadi warna baru kehidpuan siswa. 

Salat selesai. Para siswa kembali bertolak ke sekolah. Di sekolah itulah para orangtua telah sigap menjeput putra-putrinya untuk kembali ke pelukan. 

Berikut beberapa dokumentasi kegiatan: