Senin, 28 Oktober 2024

Sosialisasi Sekolah Ramah Anak

 

Dokpri: Babin Kamtibmas, Perangkat Desa dan Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an

Lingkungan adalah salah satu sarana penting dalam dunia pendidikan. Sebab lingkungan tempat di mana seseorang bertumbuh kembang. Baik buruk; bagus jelek seseorang banyak dipengaruhi oleh budaya yang mengakar rumput di lingkungan bergaul dan tinggal. Tak terkecuali dengan tradisi dan kebiasaan yang berlaku di sekolah akan turut mengkonstruk kepribadian para siswa.

Upaya mengkonstruk kepribadian para siswa bukanlah sesuatu hal yang mudah. Mengapa demikian? Karena, dalam prakteknya dibutuhkan proses, penempaan dan penggemblengan panjang secara kontinuitas-struktural. Tidak cukup setahun dua tahun. Terlebih proses pembentukan itu melibatkan banyak siswa yang berasal dari berbagai latar belakang lingkungan dan keluarga.

Ragam latar belakang keluarga dan tempat bergaul siswa selama di rumah tentu tidak dapat dipisahkan sebagai faktor pembentuk kepribadian siswa. Bahkan jika dikalkulasikan, kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang dominan terhadap karakter siswa. Hal itu merujuk pada perbandingan waktu antara di rumah, bermain dengan teman sebaya dan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terbilang tidak sebanding.

Di zaman teknologi digital mutakhir sekarang, tantangan itu kian kompleks dan belipat ganda. Media sosial digital yang awalnya dirancang untuk mempermudah transfer pengetahuan dan komunikasi kini menjadi bumerang. Media digital berwajah dua. Berbagai hal positif maupun negatif dapat diakses. Semua tergantung sikap bijak para pengguna. Fakta ini tentu menjadi sesuatu hal riskan bagi generasi muda, termasuk para siswa yang mayoritas sudah memiliki gadget. Tidak sedikit dari mereka yang tuna akan kode etik dalam bermedia sosial.

Lantas, bagaimana cara kita menyikapinya? Cara menyikapinya dapat dimulai dengan  menanamkan budaya dan tradisi yang positif selama siswa di sekolah. Positif dalam arti menerapkan tata tertib, keputusan dan sistem yang mengarah pada pembentukan manusia yang cerdas dan berkarakter islami. Termasuk didalamnya berusaha mengondisikan lembaga sebagai sekolah yang ramah anak. 

Dalam rangka mewujudkan sekolah yang ramah anak, Selasa (29/10/2024) SDIT Baitul Qur'an mengadakan sosialisasi kenakalan remaja dan pentingnya menjadi siswa yang baik di era gempuran media digital. Sosialisasi ini menghadirkan Kamtibmas Polsek Kedungwaru yang didampingi aparat desa Mangunsari. 

Dalam sosialisasi disebutkan tugas pokok seorang siswa adalah belajar. Guru adalah (tangan kanan) orang tua di sekolah. Jadi tugas para siswa selama di sekolah adalah taat-hormat kepada guru dan belajar dengan baik. Bagimana pun tidak ada guru yang menghendaki keburukan terhadap siswa yang dididiknya. 

Tidak kalah penting, pergaulan antarteman selama berada di lingkungan sekolah juga perlu diperhatikan. Pergualan antarsiswa, guru dan siswa serta antara sesama guru harus menjunjung kode etik, akhlakul karimah dan perundang-undangan yang berlaku. 

Utamanya pergaulan antarteman jangan suka menyakiti, jangan suka pukul-pukulan dan jangan suka caci maki. Hindari bullying (perundungan) secara verbal atau pun fisik. Karena tindakan tersebut bisa berdampak fatal bagi korban, baik mental (psikis) ataupun fisik. Bagaimana pun tidak ada kebaikan dalam tindakan perundungan. 

Di samping itu, para siswa juga dihimbau untuk membeli jajanan sehat. Sehat secara bahan, pengolahan dan penyajian. Kebiasaan konsumsi dan gaya hidup sehat ini penting digalakan mengingat di zaman sekarang begitu marak makanan: jajanan dan minuman yang berbahan dasar kimia. Selain kimia, ada juga makanan dan minuman yang berbahan dasar tidak berkualitas. 

Fakta menyebutkan begitu banyak remaja yang mengalami gagal ginjal, cuci darah dan kanker karena konsumsi minuman instan, saos berbahan dasar abal-abal (sampah) dan lain sebagainya. Bahkan hal tersebut menjadi tren yang miris beberapa tahun terakhir di tingkat nasional.

Tidak hanya itu, bersikap jujur juga penting ditegakkan dalam diri para siswa. Jujur dalam segala hal. Termasuk tatkala seorang siswa menemukan uang atau barang berharga lainnya selama berada di lingkungan sekolah maka harus dilaporkan kepada guru. Jangan sampai para siswa mengambil apa pun yang memang bukan hak dan miliknya. 

Kebiasaan mengambil sesuatu yang bukan miliknya atau ditemukan di suatu tempat dapat menyebabkan tumbuhnya tindakan kriminalitas di masa yang akan datang. Mungkin benar, awalnya hanya mengambil satu dua ribu rupiah di jalan, akan tetapi jika sudah terbiasa dapat menjadikan seseorang sebagai sosok klepto hingga pencuri. Berani dan segera lapor kepada guru tatkala menemukan barang jauh lebih baik.

Tidak lupa pula, penggunaan gawai di rumah juga harus dibatasi. Para siswa boleh menggunakan gadget selama di bawah pengawasan orang tua. Gunakan gadget untuk belajar, mengasah skill, bersilaturahmi, komunikasi atau pun bermain. Silakan gunakan gadget pada hal yang positif namun jangan sampai lupa akan waktu. Jangan sampai lupa salat, lupa membantu pekerjaan rumah hingga mengerjakan tugas rumah. 

Perlu diketahui bersama, bahwa pada dasarnya gadget dan media sosial itu memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan generasi muda. Akan tetapi tidak sedikit pula mereka yang terjerat kasus kirminal hingga hukum karena tidak menggunakan media sosial dengan bijak. 

Melalui sosialisasi ini kami berharap terbentuknya budaya sekolah dan kebiasaan bersikap manusia lembaga yang sehat. Sehat mental dan fisik. Ramah dalam tataran sistem yang dibakukan oleh lembaga serta bersahaja dalam cara bergaul di lingkungan sekolah. 

Berikut beberapa dokumentasi sosialisasi:










Minggu, 27 Oktober 2024

SDIT Baitul Qur'an Menghelat Simulasi ANBK 2024

 

Dokpri flyer Pengumuman gladi bersih ANBK 2024

Dua hari di pertengahan Oktober, tepatnya Rabu-Kamis, 16-17 Oktober 2024, SDIT Baitul Qur'an telah menghelat gladi ANBK 2024 yang terakhir. Siswa kelas 5 sejumlah 15 orang terlibat langsung dalam kegiatan tahunan ini.

Lima buah crome book bantuan dari dinas pendidikan benar-benar bermanfaat dalam kelangsungan ANBK. Selebihnya kami memanfaatkan laptop dewan guru sesuai dengan spek yang dibutuhkan. Ada tiga laptop dewan guru yang digunakan sebagai tambahan. 

Dalam pelaksanaannya, proktor sempat dibuat kalang kabut tatkala mendengar di hari pertama pelaksanaan ANBK ada agenda pemadaman listrik serempak. Pemadaman listrik di kecamatan Kedungwaru terjadi karena adanya perbaikan dan pemeliharaan di beberapa titik jalur distribusi.

Alhasil, sebagai solusi jitu, sebelum pemadaman terjadi, proktor berusaha mengantisipasi dengan mengecas penuh crome book dan latop yang tersedia. Selain itu jaringan internet sekolah yang mati berusaha diakali dengan tethring (berbagi internet) melalui smartphone proktor. 

Untungnya, semua peserta simulasi berhasil menyelesaikan semua soal tepat waktu. Tepat waktu sebelum batrei crome book dan laptop habis serta paketan internet yang dibagikan masih ada sisa. Kendati tertatih dan sedikit ada kendala, Alhamdulillah, pelaksanaan gladi bersih di hari pertama berhasil terselesaikan dengan baik.

Perlu digarisbawai bersama, ANBK memang menjadi agenda rutin yang wajib dilaksanakan oleh masing-masing lembaga pendidikan berbagai jenjang. Agenda khusus untuk meninjau perkembangan kemampuan siswa-siswi di masing-masing lembaga. 

Kemampuan literasi, kemampuan numerasi dan survei lingkungan belajar yang sehat menjadi tiga aspek penilaian. Ketiga aspek penilaian tersebut dikerjakan selama dua hari melalui beberapa pertanyaan multipel choice, jawaban singkat dan pencocokan.

Hasil dari perhelatan ABNK diproyeksikan dapat mewakili kualitas lembaga dan kompetensi sumber daya manusia lembaga. Nantinya, skor yang dihasilkan dari ANBK akan masuk kedalam rapor pendidikan sekolah. 

Baik jeleknya; Anjlok loncatnya; Merah hijaunya warna nilai dalam rapor sekolah tersebut akan memengaruhi nilai akreditasi lembaga di tahun selajutnya. Baik itu melalui jalur automasi atau pengajuan akreditasi dengan visitasi. 

Tidak hanya itu, faktanya, nilai rapor pendidikan sekolah juga berdampak pada layak tidaknya sumber daya manusia lembaga mendapat bantuan kinerja. Karena memang dari tahun ke tahun terpantau dan terbukti kinerja guru mengalami peningkatan dari nilai yang didapat. 

Di lain sisi, penilaian lingkungan belajar yang dilakukan oleh para siswa tersebut akan dipadupadankan; dikonfirmasi validitas kebenarannya melalui survei lingkungan belajar yang dilakukan oleh dewan guru di waktu yang berbeda. Tentu hanya data survei yang beririsan dan terkonfirmasi saja yang dipersepsikan kebenerannya.

Berikut beberapa dokumentasi saat para siswa mengerjakan simulasi  terakhir ANBK:








Minggu, 20 Oktober 2024

Alhamdulillah, Juara 3 Harapan LBB HUT RI ke-78 Kecamatan Kedungwaru

 

Dokpri: Tim LBB SDIT Baitul Qur'an Berbaris Menunggu Giliran Tampil

Masih di bulan Agustus (27/07/2024), setelah berpartisipasi dalam LBB HUT Pramuka ke-64, SDIT Baitul Qur'an kembali mengirimkan kontingen untuk berpartisipasi dalam lomba baris-berbaris tingkat Kecamata Kedungwaru. Pada kesempatan ini, kompetisi LBB dihelat dalam rangka HUT RI ke-78. 

Tidak seperti LBB sebelumnya yang hanya fokus dalam penilaian gerakan, rute LBB kali ini terbilang lumayan jauh. Yakni dimulai dari SDN 2 Bangoan bergaris finish di depan destinasi wisata Cemoro Barong Tapan. Alhasil, seluruh peserta harus melakukan gerak jalan kurang lebih sejauh 6 km. 

Melakukan tegak jalan sesuai formasi utuh sepanjang jalan tentu tidaklah mudah. Ditambah, selama perjalanan itu tidak aturan baku yang mengikat. Sehingga proses salip-menyalip dan tubrukan antar pasukan di sepanjang jalan tidak dapat terelakan. 

Mungkin wajar jika proses menyalip itu dilakukan dengan sopan, namun berbeda soal jika dalam prosesnya sampai bertabrakan fisik. Bahkan, ada cerita yang sampai ke telinga jika beberapa oknum peserta sengaja main sikut dan dorong. Tentu yang demikian menjadi catatan dan bahan evaluasi untuk panitia penyelenggara mendatang. 

Dalam perlombaan ini SDIT Baitul Qur'an mengirimkan dua kontingan: Pa dan Pi. Masing-masing pasukan yang beranggotakan dari siswa kelas 4, 5 dan 6. Formasi ini sengaja diambil dalam rangka regenerasi secara pengalaman. Sehingga nantinya akan ada cikal bakal yang sudah terbentuk dapat menjadi patokan dalam lomba di kesempatan berikut.

Pasukan Pa dan Pi mendapatkan urutan tampil yang berbeda. Pasukan Pi tampil lebih awal pada nomor urut 8. Pasukan Pi ini digawangi oleh Ananda Nabila dan kawan-kawan. Sedangkan pasukan Pa sendiri mendapatkan nomor urut ke 60. Pasukan ini dipimpin oleh ananda Sukron kelas 5 dan kawan-kawan. 

Di sepanjang perjalanan lomba sempat ada rasa kekhawatiran, anggota pasukan takut ada yang pingsan atau pun cedera mengingat rute yang tidak biasa. Tidak biasa karena memang ini adalah kesempatan perdana mengikuti LBB versi gerak jalan setelah sekian lama tidak pernah terlibat. 

Namun, faktanya keikutsertaan ini alhamdulillah berjalan lancar. Tidak ada peserta yang cedera atau pun jatuh pingsan. Bahkan, sepanjang perjalanan mereka tidak sempat kehausan. Mungkin karena dikejar-kejar pasukan lain yang mengekor tepat di belakang. 

Dokpri: Video Pemberangkatan Gerak Jalan oleh Kepala Sekolah SDIT Baitul Qur'an

Dalam perlombaan ini, semua peserta diberangkatkan langsung oleh masing-masing kepala sekolah. Masing-masing kepala sekolah akan mengangkat berndera start sesuai aba-aba yang berikan MC dalam hitungan ketiga.

Setelah berhasil memberangkatkan semua pasukan sekolah masing-masing. Kepala sekolah mengekor tepat di belakang perwakilan pasukan sekolahnya. Bahkan dianjurkan untuk menyambut di  garis finish yang berlokasi di Cemoro Barong.

Sekitar jam 10.00 Wib perlombaan usai. Para siswa diizinkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Mengingat perlombaan ini menguras tenaga. Mereka dijemput di garis finish setelah istirahat bebera saat.

Tidak lama selepas Dhuhur, hasil penilaian pun muncul. Lembar penilaian itu di-share secara massif di grup KKG guru PJOK. Setelah lembar penilian dalam format pdf itu dibuka, Alhamdulillah, nama SDIT Baitul Qur'an tertengger di juara 3 harapan kategori Pa. Not bad, untuk hasil keikutsertaan perdana.

Selebihnya kita berharap, di berbagai kesempatan lomba lain semoga mampu mengharumkan lembaga dengan membawa pulang gelar juara. Tabik!

Dokpri: Pak Woko sebagai pelatih LBB carteran berusaha membriefing anak-anak sebelum tampil







SDIT Baitul Qur'an Berpartisipasi dalam LBB HUT Pramuka ke-63

Dokpri peserta LBB SDIT Baitul Qur'an Hebat

Alhamdulillah, setelah sekian lama SDIT Baitul Qur'an vakum terlibat dalam Lomba Baris-Berbaris (LBB) bulan Agustus tahun ini berhasil berpartisipasi. Keterlibatan ini tentu adalah satu langkah menuju dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Langkah yang menyelipkan harapan: Semoga setiap tahun mampu berpartisipasi dan bersaing ketat dalam kompetisi momentum LBB. Baik itu momentum LBB yang dihelat di tingkat kecamatan, kabupaten atau pun provinsi. 

Kendati di lain sisi juga harus diakui, bahwa untuk melatih dan membentuk potensi-kecakapan para siswa dalam baris-berbaris itu tidaklah mudah. Sebab membutuhkan proses yang tidak instan. Butuh waktu yang cukup sehingga dipandang matang. 

Matang dalam artian siap, layak dan mampu. Siap untuk digembleng secara kuntinyu. Layak karena memang masing-masing potensi dalam diri para siswa sudah terkondisikan, terdisiplinkan dan terbentuk sedemikian rupa dengan baik. Mampu sebab ada dorongan lahir batin dari lingkungan serta kemauan yang kokoh yang secara murni lahir dari dalam diri masing-masing siswa.

Hanya dengan kondisi matang itulah kiranya para siswa benar-benar akan menjalani kompetisi LBB secara sadar dan menjunjung sportivitas. 


Di atas tersebut adalah dokumentasi partisipasi SDIT Baitul Qur'an dalam lomba baris-berbaris dalam HUT Pramuka ke-64 yang dihelat di gedung serba guna Al-Azhar Tulungagung.

Kendati pulang belum berhasil membawa pulang gelar juara ataupun mendali akan tetapi harus tetap disyukuri. Sebab, untuk sampai pada tahapan tersebut, para siswa harus latihan kurang lebih selama tiga minggu berturut-turut setiap hari. Tentu dengan proses yang tidak mudah dan banyak penyesuaian. 

Dokpri Apel Pembukaan Lomba Baris-Berbaris

Dalam pembukaan semua peserta dihimbau untuk mengikuti apel tanpa terkecuali. Semua peserta berbaris sesuai dengan grup masing-masing sekolah. Peserta putri dan putra berbaris secara berbeda. Posisi berbaris dapat dilihat digambar secara jelas.

Dokpri nomor urutan tampil tim SDIT Baitul Qur''an

Menjadi peserta yang mendapatkan nomor urut tampil paling akhir namun bukan yang terakhir, tim SDIT Baitul Qur'an diberikan kesempatan untuk menyaksikan tampilan dari tim sekolah lain. Momentum tersebut dijadikan sebagai pembelajaran dan perbandingan dengan strategi yang telah digembleng selama latihan.

Tentu menyaksikan itu bukan sebagai ajang menciutkan nyali untuk tampil melainkan sebagai api pemantik untuk berusaha tampil sebaik dan semaksimal mungkin.

=====

Silakan kunjungi medsos SDIT Baitul Qur'an, baik facebook, instagram ataupun youtube.

Perlu diketahui bersama. 

Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an sudah membuka program penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur inden Mulai September-Desember 2024. Mari segera dafatarkan putra-putri Anda di lembaga pendidikan kami