Dokpri Flyer Ucapan Selamat atas Pelaksanaan ANBK
Alhamdulillah, SDIT Baitul Qur'an telah melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 dengan lancar. Asesmen tersebut dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. Tepatnya Rabu-Kamis, 30-31 Oktober 2024.
Sesuai jadwal yang berlaku, SDIT Baitul Qur'an mendapatkan jadwal pada Rabu dan Kamis. Baitul Qur'an mendapatkan jadwal asesmen sesi pagi. Setiap hari terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00-09.30 WIB. Sedangkan sesi kedua dari pukul 10.00-12.00 WIB.
Hari pertama, siswa-siswi kelas 5 yang merupakan peserta asesmen mengerjakan dua soal, yakni literasi dan survei karakter. Ruang lingkup soal literasi mencakup menentukan judul teks, ide pokok pragraf, karakter tokoh, kesimpulan, sinonimitas dan antonimitas, dan lain sebagainya.
Sedangkan survei karakter berkanaan dengan bagaimana sikap, tindakan dan keputusan yang umumnya ditegakkan siswa yang bersangkutan dan dewan guru selama berada di lingkungan sekolah. Tentu para siswa berusaha menjawab soal merujuk pada kebiasaan dan budaya yang berlaku di sekolah selama ini.
Knedati begitu harus disepakati bersama, bahwa dalam proses pelaksanaan asesmen di hari pertama ini, kemampuan siswa membaca dan memahami soal secara cermat juga mentukan hasil akhir. Siswa yang terbiasa bergelut dengan dunia literasi--membaca, memahami dan merefleksikan kembali hasil bacaan buku atau teks apa pun--dapat dipastikan memiliki daya serap dan tahan yang lebih unggul manakala dihadapkan dengan soal berbasis literasi.
Berbanding terbalik dengan siswa yang jarang atau tidak memiliki budaya literasi yang baik, menjawab soal alakadarnya, menjawab soal secara asal-asalan dan asalkan dijawab sangat dimungkinkan dapat terjadi. Daya serap dan tahan yang tidak terlatih membuat para siswa mudah jenuh tatkala dihadapkan dengan soal naratif dan deskriptif yang agak panjang. Kedua matanya mudah sayu dan berontak.
Disadari atau tidak, melalui asesmen literasi inilah budaya literasi sekolah diuji. Apakah benar misi menggalakkan literasi di dunia pendidikan sejak dini telah benar-benar diimplementasikan dan mendapatkan hasil yang maksimal atau belum. Validasi melalui asesmen skala nasional ini penting guna meninjau efektivitas keberlangsungan literasi di tubuh lembaga pendidikan.
Selama asesmen berlangsung, Drs. Mursini selaku pengawas silang yang berasal dari SDI-ST Imam Syafii memantau jalannya ANBK. Beliau sempat meperkenalkan diri bahwa dirinya adalah wali kelas lima. Beliau sudah puluhan tahun mengajar di lembaga tersebut.
Tak ketinggalan, Ibu Sutikah, M. Pd. selaku pengawas Unit Pelayanan Administrasi Satuan Pnedidikan Kecamatan Kedungwaru bagian sekolah barat jalan turut hadir. Beliau memonitoring dan mengevaluasi kelangsungan ANBK di lembaga. Seluruh kelengkapan administrasi dan teknis dicek. Beliau benar-benar memastikan ANBK berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.
Ada pun pada hari kedua: Kamis, para siswa diarahkan untuk mengerjakan soal numerasi dan survei lingkungan belajar (sulingjar). Pada hari kedua ini logika berpikir, kemampuan numerasi dan silogisme para siswa diuji. Tidak hanya berpacu pada deret soal tambah dan pengurangan, akan tetapi juga dilengkapi dengan beragam soal. Pembagian, perkalian dan deret angka serta logika turut merwarnai jalannya pengerjaan soal.
Pengerjaan soal numerasi sedikit membuat mental dan pikiran siswa terkuras dan lemas. Mereka sedikit bahagia tatkala mengerjakan model soal multiple choice, namun bewajah suram tatkala dihadapkan dengan soal silang dan uraian singkat. Tak jarang, mereka menggaruk-garuk kepala sendiri berulang kali menandakan jawaban belum juga ditemukan.
Berkebalikan dengan itu, saat membaca soal survei lingkungan belajar para siswa berusaha menghayati kilas balik seluruh kejadian yang telah berlalu selama di sekolah. Bagaimana tata tertib yang diterapkan di sekolah, pelayanan yang dirasakan selama di sekolah, interkasi antara guru dan siswa, pergaulan antarsiswa serta posisi diri tatkala dihadapkan dengan satu kondisi tertentu.
Sebagai contoh, bagaimana sikap guru tatkala menemukan kasus perundungan antarsiswa, intolerasi sampai dengan sikap siswa manakala mendapati teman yang kurang aktif selama kegiatan belajar adalah ruang lingkup yang menjadi pertanyaan. Melalui kumpulan soal survei lingkungan belajar ini hakikatnya pemangku kebijkan memantau apakah benar sekolah yang bersangkutan (melakukan asesmen) termasuk lembaga yang ramah anak.
Asesmen telah usai. Kami berharap, apa pun hasil yang dituai semoga dapat menjadi bahan refleksi diri untuk meningkatkan kualitas lembaga menjadi lebih baik. Baik dari segi apa pun itu. Sarana-prasarana, layanan dan budaya yang terbentuk di lembaga tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar