Dokpri: Senam saat Trial Class Perdana
Tahun ajaran 2024/2025 tinggal setengah jalan. Menyikapi hal itu setiap lembaga tentu selalu memiliki agenda tersendiri. Tak terkecuali penerimaan peserta didik baru (PPDB) menjadi agenda yang getol dan wajib ditegakkan oleh SDIT Baitul Qur'an. Sebab yang demikian berkaitan erat dengan stabilitas dan meroketnya kuantitas siswa di satuan pendidikan.
Ada rumus baku yang menjadi pegangan satuan pendidikan selama ini, bahwa jumlah siswa dipandang turut berkontribusi menentukkan citra dan kualitas satuan pendidikan yang bersangkutan. Linieritas adalah hukum kausalitas (sebab-akibat) yang berlaku. Inovasi, prestasi dan berbagai program unggulan sekolah adalah pemanitk jitu yang ditawarkan ke hadapan khalayak.
Semakin banyak siswa yang berminat untuk masuk ke sebuah lembaga pendidikan maka nama dan citra baik akan terbentuk di luar sana. Persepsi dan preferensi publik ini nantinya akan menentukan lembaga pendidikan mana yang menjadi favorit. Dalam konteks inilah momentum program penerimaan peserta didik baru (PPDB) menemukan relevansinya.
Program penerimaan peserta didik baru (PPDB) umumnya dihelat dengan beragam cara. Memasang pamflet, menyebar brosur ke mana-mana, memasang iklan di media massa-media sosial, menghelat trial class, testimoni dari tokoh dan alumni, serta endros dari tokoh publik adalah cara yang kerap kali digaungkan.
Tak terkecuali dengan SDIT Baitul Qur'an, dalam rangka semarak program PPDB tahun ajaran 2025/2026 kami menghelat trial class. Trial class perdana ini telah berlangsung lancar di tanggal ranum bulan November. Tepatnya, Sabtu, 2 November 2024.
Trial class perdana diikuti oleh 35 peserta yang berasal dari empat lembaga sekitar. Keempat lembaga tersebut yakni TKIT Baitul Qur'an, TK Aisyiyah, TK Simo dan TK Sahara Winong. Lembaga taman kanak-kanak yang memang secara geografis letaknya masih satu lingkup dengan desa Mangunsari, sekecamatan Kedungwaru.
Alhambulillah, perhelatan trial class perdana ini sangat seru dan menarik. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti kegiatan demi kegiatan. Dimulai dari pembukaan, perkenalan diri, senam sehat, tahfidz Al-Qur'an, membuat salad dan menangkap ikan.
Menariknya lagi, setiap peserta dilatih kemandirian dan aspek apektif tatkala praktik membuat salad. Mereka mengambil potongan buah yang sama banyak dan adil secara mandiri. Lantas, cup salad buah mereka dilengkapi dengan saus: mayones dan susu kental manis. Cup tersebut mereka bawa pulang.
Sesi menangkap ikan adalah hal lain yang menarik. Pada momen ini banyak peserta yang koyak. Mereka benar-benar suka bermain air. Tangan mungil mereka pada kenyataannya tidak mampu menangkap ikan satu pun. Ikan mujair, gloves dan koi yang masih kecil itu benar-benar lincah.
Kendati begitu, rekah senyum terlukis jelas di wajah para peserta tatkala panitia berusaha memberikan marangan untuk memudahkan proses penangkapan ikan. Masing-masing peserta berusaha diberi ikan secara merata tanpa terkecuali.
Sebagai pamungkas acara, para peserta diberi hampers berupa buku tulis dan pensil. Seluruh peserta mendapatkan jatah bagian. Wajah mereka semakin berseri-seri. Tentu seluruh panitia pun turut ikut merasa senang. Namun akan jauh lebih senang-bahagia lagi jikalau seluruh peserta memutuskan diri dan memantapkan hati untuk menjadi bagian dari keluarga besar SDIT Baitul Qur'an.
Bagaimana pun tampaknya perlu digarasibawahi bersama bahwa goals utama dari perhelatan trial class adalah banyaknya siswa yang mendaftarkan diri menjadi keluarga besar SDIT Baitul Qur'an.
Berikut kami lampirkan beberapa dokumentasi perhelatan kegiatan Trial Class perdana SDIT Baitul Qur'an:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar