Senin, 06 Januari 2025

Perjusa yang Penuh Kejutan

 

Dokpri: Siswa-siswi mengikuti lomba LCC saat Perjusa

 
Salah satu kegiatan sekolah yang dinantikan dan dielu-elukan oleh para siswa adalah Perjusa. Perjusa--merupakan akronim dari perkemahan Jumat Sabtu--sendiri telah dihelat di penghujung semester gasal. Tepatnya dihelat 20-21 Desember 2024. Perjusa adalah salah satu program tahunan di SDIT Baitul Qur'an. 

Dua hari satu malam siswa-siswi kelas atas: 4, 5 dan 6 berkemah di bumi perkemahan Kahayangan Pagerwojo. Lokasinya tidak jauh dari destinasi wisata Bendungan Pagerwojo. Tujuh tenda didirikan di lapangan yang tersedia. Jumlah itu terdiri dari 3 tenda regu siswa, 3 tenda regu siswi dan 1 tenda panitia. Ada pula satu tenda dapur umum yang siap siaga 24 jam non stop.

Menariknya pendirian semua tenda tersebut melibatkan partisipatif masing-masing regu yang dipandu oleh salah seorang pendamping. Dalam hal ini semua siswa diberi pengetahuan sekaligus dipandu bagaimana cara mendirikan tenda yang baik. Baik dalam artian kokoh, tegak-simetris dan efektif tanpa memboros lahan serta persedian tambang dan pasak. 

Tidak hanya itu, hal menarik lain dalam perhelatan kegiatan perjusa tahun ajaran 2024/2025 ini adalah proses antar jemput siswa ke lokasi perkemahan yang terbilang cukup berkesan. Jika dua tahun sebelumnya siswa diantar ke lokasi kemah secara mandiri oleh orangtua yang bersangkutan maka khusus di tahun ini siswa-siswi bisa merasakan fasilitas bus sekolah Kabupaten Tulungagung. 

Sekitar pukul 08.00 WIB dua bus sekolah mulai mengantarkan kami dari sekolah bertolak ke bumi perkemahan Kahayangan Pagerwojo.  Pendirian tenda adalah kegiatan yang pertama kali kami lakukan. Selepas itu menunaikan salat Jumat di masjid terdekat, makan siang dan pembukaan perkemahan secara seremonial. 

Kian sore langit tampak kian mendung namun hal itu tidak menyurutkan semangat kami untuk meneruskan agenda kegiatan sesuai rundown. Sore yang mulai menggelap itu disemarakan dengan tiga jenis perlombaan. Mulai dari lomba yel-yel, outbound, cerdas cermat hingga archery (memanah). Konsep yang diusung dalam perlombaan, masing-masing regu mengirimkan 2 orang perwakilan. Kecepatan, ketepatan dan meraih skor terbanyak menjadi kategori penilaian.

Langit gelap baru benar-benar berlinang air mata sembari sesenggukan manakala kami usai menghelat salat asar berjamaah di tengah lapangan. Tikar-tikar kuyup karena tak terselamatkan adalah saksi bisu buyarnya kami di jantung kegiatan. Huru-hara sungguh tak terelakan. Kami berusaha menyangking apa pun yang bisa diselamatkan. Kendati begitu tetap saja banyak barang yang tak mampu kami selamatkan, kuyup. 

Tenda-tenda tak mampu kami tempati saat malam datang. Banyak tikar yang menyatu dengan kedinginan. Momentum api unggun pun pupus. Hujan tak mau berhenti merengek hingga larut dan mata kami terpejam. Sebagai pengantar tidur kami sempat menonton bersama film Sang Kiai. Film yang menceritakan bagaimana perjuangan KH. Hasyim Asyari dalam melawan penjajahan Jepang hingga melahirkan resolusi jihad kalangan santri. 

Film berakhir diputar. Di malam dingin yang menusuk itu beberapa siswa kedua matanya sulit dikendalikan. Mereka berkelana memecah kesunyian. Mereka tenggelam dalam cerita syahdu kehidupan. Akibatnya mereka terpejam menjelang fajar tersingsing. Sementara yang lain sibuk memintal mimpi di pulau kapuk beralaskan tikar pinjaman. 

Subuh datang, azan berkumandang. Kami pun bergegas mengambil air wudhu untuk menegakkan salat subuh berjamaah. Sebuah surat juz 30 pun kami murojaah bersama. Selebihnya diisi dengan pengumuman mengenai agenda apa yang akan dihelat di hari terakhir berkemah. 

Tak lama dari itu senam pagi kami galakan. Tiga puluhan menit kami bersinergi membakar lemak jahat dan memeras keringat. Sementara itu beberapa ustadzah sibuk menanak nasi dan meracik menu untuk hidangan sarapan pagi. Beberapa agenda telah direncanakan. 

Keberuntungan masih memihak kami, alhamdulillah, pagi itu terang benderang kendati jejak hujan masih saja meninggalkan kenangan. Hiking dan lomba sandi adalah agenda utama kami. Beberapa panitia bertugas di lima pos. Di masing-masing pos, mental, ingatan dan kekompakan setiap regu diuji. Sedangkan saat lomba sandi, ketajaman ingatan banyak diandalkan. 

Sebagai pamungkas, setiap regu yang telah mengikuti lomba dipersilakan untuk berenang di kolam yang tersedia. Cukup merogoh kocek Rp. 10.000 masing-masing siswa bisa menikmati segarnya berendam di kolam renang. 

Belum saja kami usai merapikan-melipat tenda dan barang bawaan, langit mengucurkan derai air mata dengan deras. Huru-hara kembali terjadi. Semua barang berusaha kami himpun di bak pick up. Tas-tas diamankan di balai utama. Sembari diiringi hujan tim pawon sudah menyajikan hidangan penutup: nasi berlaukan telur ceplok balado. 

Alhamdulillah, tepat pukul 14.30 WIB bus sekolah datang menjemput di lokasi. Akhirnya kami pun kembali ke pangkuan baitii jannatii setelah beberapa saat menikmati perjalanan dan dijemput pulang oleh orangtua masing-masing. Kegiatan semester gasal telah usai. Liburan pun di depan mata.

Perhelatan Perjusa tahun ini benar-benar penuh kejutan. Turun hujan yang di luar prediksi dan begitu lama mengajarkan kami tentang bagaimana bertahan hidup di alam. Sikap adaptatif sangat diperlukan dalam mengelola kegiatan di ruang terbuka; alam. Inilah jiwa pramuka. Jiwa yang harus siap siaga dalam setiap keadaan. 
===================================================================
Informasi penting!

TKIT Baitul Qur'an dan SDIT Baitul Qur'an telah membuka program penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026. Bagi anda yang mencari sekolah bermutu, mencetak generasi Qur'ani/ hufadz dan berprestasi mari bergabung menjadi keluarga besar Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an. Informasi lebih lanjut silakan hubungi kontak di bawah ini:


TKIT Baitul Qur'an: 085 649 333 825 (WA Ustazah Widya)
SDIT Baitul Qur'an: 085 646 674 732 (WA Ustazah Yuli)
Buruan hubungi kontak sebelum kehabisan kuota!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar