Minggu, 05 Januari 2025

Penganugerahan Siswa-Siswi Terbaik Tahun 2024

 

Dokpri: Ananda Fahmi (kelas 6) menerima hadiah

Penghargaan atas aktualisasi diri yang baik adalah hal penting dan dibutuhkan oleh seorang siswa. Penghargaan ini dapat dimaknai sebagai bentuk apresiasi atas kulminasi dari proses panjang penempaan diri siswa tatkala berada di lingkungan sekolah. Sebutkan saja pengejawantahan kulminasi dari proses panjang tersebut sama dengan aksi nyata internalisasi pengetahuan menjadi akhlakul karimah dalam bersosial. Bersosial dengan sesama siswa, bersosial dengan guru dan khalayak sumber daya manusia yang ada di lembaga.

Dalam prakteknya tentu hal itu tidaklah mudah sebab membutuhkan keseimbangan 3 kepekaan: emosional, spiritual dan pengetahuan yang konsisten. Maka tak pelak jika kemudian dalam bersosial dan berbaur dengan lingkungan sekitar seorang siswa harus friendly namun tidak megesampingkan kode etik yang berlaku. Adab bergaul antarteman kelas, bergaul dengan kakak kelas dan adik kelas tentu harus sesuai dengan levelnya. Siswa teladan sudah memahami dan mempraktekkan kategori adab bersosial antar jenjang tersebut dengan baik.

Kendati begitu penghargaan ini bukan simbol akhir dari proses itu sendiri, bukan penentuan menjadi pribadi yang terbaik di lingkungan masyarakat kelak, melainkan awal dari segalanya. Awal untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu, baik bagi siswa yang bersangkutan ataupun khalayak siswa lain. Awal transformasi diri dari terbaik menjadi yang terbaik di antara yang terbaik tanpa menyelipkan sikap jumawa sedikit pun. 

Mungkin kita kerap kali mendengar hadits, bahwa Rasulullah Muhammad SAW diturunkan ke dunia untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Dari hadits itulah kita mafhum bahwa adab/akhlak yang baik menjadi kunci utama keberhasilan seseorang dalam bersosial. Tanpa hal itu niscaya seseorang dapat diterima sebagai bagian dari lingkungan sosial.

Di lain sisi, kita juga kerap mendengar maqolah: "Adab lebih tinggi dari ilmu". Pepatah Arab ini mengajarkan kepada kita semua bahwa memiliki akhlakul karimah keduduknnya lebih tinggi dari penguasaan ilmu pengetahuan. Meski begitu bukan berarti orang yang berakhlak tidak dituntut memiliki ilmu pengetahuan, melainkan saling bergantung dan bersinggungan. 

Mengapa demikian? Sebab untuk memiliki akhlakul karimah seseorang perlu belajar. Belajar berarti menengguk dan menghimpun ilmu pengetahuan sedikit demi sedikit. Lantas ilmu pengetahuan itu menjadi sebuah pemahaman yang matang. Pemahaman ini sifatnya opsional: bisa terhenti di level ini tanpa ada implementasi atau bahkan pemahaman itu diamalkan sebagai pedoman dalam interaksi kehidupan sosial. 

Dari sana kita mafhum, tampaknya sangat mustahil seseorang akan memiliki akhlakul karimah di dalam diri personal tanpa adanya proses belajar. Baik itu belajar secara mandiri melalui observasi terhadap interaksi lingkungan sekitar ataupun belajar dalam ruang lingkup yang sudah tersistematisasi. Seorang siswa/pelajar yang berada di lembaga pendidikan dikondisikan untuk menempuh proses belajar multi fokus. 

Dokpri: Ananda Syifa (kelas 3) menerima hadiah sebagai siswi teladan

Terakhir, segenap dewan guru SDIT Baitul Qur'an senantiasa berharap: Semoga melalui program penganugerahan siswa teladan tahun 2024 ini mampu memotivasi khalayak siswa untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik. 

Jika tahun ini penghargaan ini diterima oleh ananda Fahmi dan Syifa, semoga tahun depan mampu diraih oleh siswa/siswi lain. Bergulirnya penghargaan ini menandakan meningkatnya kuantitas siswa teladan yang ada di Baitul Qur'an. Semakin banyak siswa teladan tentu akan berimbas dengan luaran lembaga (alumni) yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. 

Sekali lagi kami ucapkan selamat bagi ananda Fahimi dan Syifa atas diraihnya predikat siswa teladan. Semoga tahun ini lebih baik lagi.

=============================================================
Informasi penting!

TKIT Baitul Qur'an dan SDIT Baitul Qur'an telah membuka program penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026. Bagi anda yang mencari sekolah bermutu, mencetak generasi Qur'ani/ hufadz dan berprestasi mari bergabung menjadi keluarga besar Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an. Informasi lebih lanjut silakan hubungi kontak di bawah ini:


TKIT Baitul Qur'an: 085 649 333 825 (WA Ustazah Widya)
SDIT Baitul Qur'an: 085 646 674 732 (WA Ustazah Yuli)
Buruan hubungi kontak sebelum kehabisan kuota!

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar