Rabu, 05 Maret 2025

Semarak Tarhib Ramadan Baitul Qur'an

 

Dokpri: Kelas 1 foto bersama setelah pawai

Apa gerangan yang ada dalam benak anda tatkala mendapati kedatangan bulan Ramadan? Kebahagiaan. Ya, itu jawaban yang tepat. Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan kemuliaan. Momentum umat Islam di seluruh dunia memanen pahala dan merajut kedekatan dengan Allah SWT melalui berbagai amal kebaikan. 

Tadarus, ngaji pasan, banyak sedekah, salat sunnah taraweh, salat malam hingga berbagi takjil untuk berbuka puasa  adalah beberapa amalan yang gayeng dikerjakan umat Islam di jantung bulan Ramadan. Tanpa amalan tersebut sungguh kering-kerontang dan sia-sia belaka kita menjalani hidup di bulan Ramadan. 

Terlebih sudah menjadi rahasia umum, bahwa pada bulan Ramadan terdapat malam seribu bulan yang familar kita sebut lailatul qadar. Barang siapa yang mendapati lailatul qadar maka sungguh sangat besar pahala yang dituai: Pahalanya sama dengan ibadah selama seribu bulan. Seribu bulan kurang lebih sama dengan delapan puluh tahun. 

Tidak hanya itu, di malam lailatul qadar pintu ampunan terbuka lebar, pahala semua amal ibadah dilipatgandakan, malam yang penuh rahmat, serta malam yang penuh ketenangan sebab banyak para malaikat yang turun ke muka bumi. 

Oleh karena itu kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan pada malam lailatul qadar. Amalan yang dianjurkan pada malam lailatul qadar di antaranya: memperbanyak membaca Al-Qur'an dan dzikir, melaksanakan salat malam, bersedekah, memperkuat silaturrahmi dengan kerabat, tetangga dan keluarga, memanjatkan doa dengan tulus dan ikhlas, banyak bertaubat hingga menghabiskan waktu untuk ibadah dan kebaikan. 

Berlambar alasan itu pula maka segenap keluarga besar Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an yang menaungi TKIT dan SDIT Baitul Qur'an (26/2/2025) menginisasi acara Tarhib Ramadan 1446. Tarhib ini dilakukan sebagai ekspresi kebahagiaan, sukacita dan penyambutan atas Ramadan yang segera hadir dalam hitungan hari. Tepatnya, dua hari menjelang puasa.

Tarhib kali ini dihelat dalam dua bentuk: Pawai dan kajian. Pawai dilakukan berjalan kaki mengikuti rute yang sudah ditentukan. Start dari SDIT Baitul Qur'an, melewati perempatan Mangunsari, menyusuri jalan Botoran, belok ke barat melewati masjid Pelem, kembali ke jalan raya Mangunsari dan finish di sekolah. 

Menariknya, pawai tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena para siswa melakukan pawai dengan membawa payung hias. Masing-masing siswa menghias payung sesuai selera. Ada payung yang dihias dengan aksesoris bling-bling, ditempeli stiker sampai dengan digantungi jajanan: Cokelat, wafer, permen, snack hingga kismis. Tidak hanya itu, bahkan ada pula yang menghias payung dengan uang mainan.

Dokpri: Payung berhiaskan uang mainan

Setelah pawai usai, siswa-siswi dipersilakan istirahat. Beberapa siswa membagikan jajanan yang digantung di payung mereka kepada siswa lain. Bahkan guru kelas pun mendapatkan jatah. Namun mayoritas siswa jajan di kantin sekolah. Pawai ternyata cukup menguras tenaga para siswa, sehingga ada upaya untuk menebus dahaga.

Setengah jam berlalu, lantas para siswa dikondisikan di aula sekolah untuk mengikuti kajian yang diisi oleh ketua yayasan, ustadz M. Ali Said, S. Pd. Dalam momentum tersebut beliau menyampaikan topik tentang berpuasa Ramadan yang berkualitas. Termasuk didalamnya mengenai syarat, rukun, sunnah dan batal puasa yang harus diketahui bersama. 

Kajian ini diikuti dengan khidmat dan penuh antusias. Bahkan, saking antusiasnya para siswa, kajian sempat diwarnai dengan termin tanya jawab yang cukup matang. Siswa-siswi tampak sangat puas dengan jawaban yang dijabarkan ustadz Ali.

Dokpri: Ustadz M. Ali Said, S. Pd. menyampaikan kajian

Akhirnya sampailah kita di penghujung kegiatan. Pengumuman terkait libur awal puasa disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah SDIT Baitul Qur'an: Ustadz Roni Ramlan, M. Ag. Tak lama dari itu, barulah para siswa membubar diri. Beberapa siswa memutuskan diri untuk pulang. Sedangkan petugas piket kelas harus sabar menjalankan tanggung jawab terlebih dahulu. 

Uniknya, perhelatan kegiatan Tarhib Ramadan tersebut tidak sesederhana yang dijabarkan dalam tulisan ini. Sebab satu hari sebelum perhelatan acara, panitia dengan sukarela dan penuh sabar harus mempersiapkan sayuran yang akan dibagikan ke masyarakat sekitar. Kesabaran panitia ditambah, manakala petugas pembeli sayuran satu jam lebih berbelanja di pasar Ngemplak. 

Kubis, wortel, buncis, bawang daun, tomat dan seledri dibersihkan sedemikian rupa. Semua sayur dibungkus plastik setelah beberapa sayur dipotong presisi sama rata. Kendati begitu, Alhamdulillah, proses itu terjadi dengan cepat sebab dilakukan dengan gotong royong. Berikut dokumentasi pejuang Tarhib di belakang layar.




==============================================================
Informasi penting!

TKIT Baitul Qur'an dan SDIT Baitul Qur'an telah membuka program penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026. Bagi anda yang mencari sekolah bermutu, mencetak generasi Qur'ani/ hufadz dan berprestasi mari bergabung menjadi keluarga besar Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an. Informasi lebih lanjut silakan hubungi kontak di bawah ini:

TKIT Baitul Qur'an: 085 649 333 825 (WA Ustazah Widya)
SDIT Baitul Qur'an: 085 646 674 732 (WA Ustazah Yuli)
Buruan hubungi kontak sebelum kehabisan kuota!











Tidak ada komentar:

Posting Komentar