Minggu, 01 Desember 2024

Keseruan Lomba HGN SDIT Baitul Qur'an

 

Dokpri video peringatan HGN SDIT Baitul Qur'an

Tidak sekadar menghelat seremonial semata, HGN tahun pelajaran 2024/2025 berusaha memberikan nuansa yang berbeda dengan menghelat beberapa lomba. Lomba yang sengaja dirancang dan direncanakan untuk dewan guru dan para siswa. Khusus peringatan HGN, semua dewan guru dan para siswa intinya harus bahagia. 

Bahagia itu penting untuk kesehatan, sebab sepanjang hari guru harus menghadapi ragam karakter siswa di dalam kelas. Tanpa ada rasa bahagia seorang guru mungkin akan sedikit kesusahan dalam mengelola kelas sepanjang hari. Tanpa percikan bahagia di dalam diri secara personal guru akan susah membangun mood positif tatkala menyampaikan materi. 

Oleh sebab itu, memiliki rasa bahagia--sekecil apa pun--adalah kunci. Kunci untuk membangun hubungan emosial antara siswa dengan guru. Melalui hubungan emosional inilah seorang guru dapat memahami karakter siswa dengan baik. Begitu juga sebaliknya, siswa akan merasa memiliki ikatan batin dan kepercayaan yang kuat dengan guru manakala ia dapat dipahami dengan baik. 

Atas dasar itulah, miomentum HGN diproyeksikan dapat melupakan sejenak segala bentuk beban pikiran dan administrasi yang selama ini diasumsikan berat. Dihempaskan sejenak tanpa sisa. Biarkan dewan guru melukis senyum di wajah untuk beberapa saat. Mungkin senyum itu akan kian merekah manakala mereka mampu merenggangkan otot kaku dalam tubuhnya melalui perlombaan.

Ada empat perlombaan yang dapat merenggangkan otot kaku dewan guru. Keempat lomba tersebut, yakni makan kerupuk, estafet karet gelang, bulu tangkis dan tebak kata. Tanpa terkecuali, masing-masing guru dapat mengikuti semua lomba. Selebihnya hanya menyesuaikan saja, ada lomba individual dan pasangan. 

Lomba individual terdiri dari balap makan kerupuk dan estafet karet gelang. Sementara lomba bulu tangkis dan tebak kata merupakan lomba berpasangan. Lomba berpasangan diacak dengan cara mengambil nomor urut yang sama. 

Dalam perhelatannya, masing-masing lomba tersebut berlangsung sesuai rundown. Fromat perlombaan dilangsungkan dengan sistem gugur. Peserta yang kalah tersisih. Dimulai dari lomba balap makan kerupuk guru shalihah disambung dengan guru soleh. Berikutnya masing-masing pemenang mengikuti sesi semi final dan final. Sistem yang sama belaku juga untuk perhelatan lomba estafet karet gelang, bulu tangkis dan tebak kata.

Sementara dewan guru sibuk melangsungkan perlombaan, para siswa diarahkan untuk membuat kartu ucapan dua sisi. Satu sisi menuliskan ucapan selamat hari guru sedangkan sisi lain menampilkan karya berupa puisi atau pantun. Segala bentuk hiasan diperbolehkan. Setiap kelas diambil tiga pemenang. Wali kelas bertanggungjawab menilai hasil kartu ucapan yang telah terkumpul. 

Semua perlombaan telah usai. Pengumuman pemenang dilakukan di aula utama SDIT Baitul Qur'an. Sebelum pembagian hadiah, ada sesi menyaksikan lomba video antarguru. Lomba pembuatan short video itu ditujukan untuk kepentingan program penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2025/2026. Pemutaran video selesai. Kala itu Yayasan tampil sebagai penyerah hadiah. 

Sebagai penutup, tak lupa dewan guru juga sempat melakukan sesi tukar kado. Kado yang dibuat dengan bugdet kesepakatan bersama dan dibungkus dengan kertas warna yang sama diatur dengan nomor urut. Lantas, semua guru mengambil nomor acak yang dikocok melalui toples. 

Alhambulillah, peringatan HGN selesai. Harapan ke depannya, semoga terbentuk loyalitas guru, ikatan kekeluargaan di antara dewan guru, dan gelora semangat yang konsistensi di dalam diri seorang guru. Selebihnya, semoga kompetensi dan kapasitas guru SDIT Baitul Qur'an terus lebih baik dari waktu ke waktu.

Jika boleh jujur, secara pribadi penulis ingin mengatakan, bahwa peringatan HGN tahun ini benar-benar menjelma sebagai momentum menorehkan rekah senyum di wajah para siswa dan dewan guru. Selamat hari guru nasional! Teruntuk dewan guru Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an: Jasa dan pengabdianmu senantiasa dikenang. Semoga, lungguh, suguh dan gupuhmu di Baitul Qur'an menjadi lantaran amal terbaik menuju surga-Nya kelak! Amin.



Senin, 25 November 2024

Guru Bermutu Indonesia Maju

 

Dokpri: Momentum Apel HGN

SDIT Baitul Qur'an (25/11/2024) menghelat upacara peringatan Hari Guru Naional (HGN) ke-79. Upacara yang biasanya dipetugasi siswa-siswi khusus momentum HGN diambil alih oleh dewan guru. Masing-masing guru mengemban tugas sesuai peran dan fungsi.

Momentum ini setidaknya dapat menjadi penegas, contoh dan ajang pembuktian bahwa dewan guru multi talenta. Serba bisa tidak sekadar pintar mengarahkan telunjuk. Semua guru mampu menjadi petugas upacara. Apa pun peran dan fungsinya mampu diemban. Tanpa pandang bulu dan pilih-pilih semua peran bisa dijalankan dengan baik. 

Dalam amanat yang disampaikan, dengan mengusung judul Guru Bermutu Indonesia Maju, ustadz Roni selaku kepala sekolah SDIT Baitul Qur'an menegaskan bahwa, dari sekian banyak ciri setidaknya ada tiga ciri guru bermutu. Apa sajakah tiga ciri tersebut?

Pertama, guru bermutu senantiasa menjadi teladan. Sebagaimana istilah guru itu sendiri yang berarti digugu dan ditiru seorang guru harus mampu menjadi teladan dalam berbagai kondisi dan keadaan. Baik dalam perkataan, tindak-tanduk mau pun keputusan. Hal itu berlaku di lingkungan sekolah ataupun tatkala berinteraksi sosial di masyarakat. 

Yang demikian penting untuk digalakan, mengingat siswa yang notabene anak-anak adalah peniru ulung. Rumus utamanya, lembaga tidak mungkin dapat mencetak generasi yang memiliki akhlakul karimah jika tidak ada contoh konkret di lingkungan ia tumbuh-kembang. Maka, sebagai sosok terdekat dengan siswa selama di lingkungan sekolah, guru wajib menebar keteladanan. 

Upaya menebar keteladanan tersebut di lain pihak dimaknai sebagai bentuk implementasi dari keimanan kita terhadap utusan Allah, Nabi Muhammad SAW. Warrosatul Anbiyya. Sebagaimana ditegaskan dalam surat Al-Ahzab ayat 21: 

Yang artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang (mengharap) rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Terkait hal ini dalam hadits juga ditegaskan:

 إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَکَارِمَ الْاَخْلَاق‏ 

Artinya: "Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (dan mengajarkannya)."

Kedua, guru bermutu selalu kreatif dan inovatif. Guru hakikatnya tulang punggung peradaban, agen perubahan masa depan dan jembatan tertanamnya wawasan pengetahuan. Status itu menempatkan guru untuk terus meningkatkan kompetensi dan mutu. Tak terkecuali adaptatif dengan berbagai kemajuan zaman. 

Pesatnya teknologi yang kian mutakhir adalah tantangan, kesempatan sekaligus asistensi yang memudahkan berbagai tupoksi profesi pekerjaan. Guru yang pandai akan memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai media pengembangan dan peningkatan skill diri. Data yang melimpah dan inovasi yang tertuang di media sosial digital akan diserap, dipahami dan diolah kembali menjadi bahan untuk  menciptakan dimensi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. 

Berbeda halnya dengan guru yang gagal paham teknologi (gaptek) atau anti teknologi dapat dipastikan hanya menggunakan pendekatan, metode dan media yang monoton. Tidak ada upaya pengembangan skills dan kapasitas diri karena merasa sudah bisa dan pintar. Dua sikap purba yang menegaskan dirinya sombong dan tidak ingin maju. Sikap kemerasaan ini tentu menjadikannya guru yang membosankan, kurang kreatif dan tidak memiliki terobosan baru untuk mengelola kelas yang interaktif dan menarik. 

Hanya guru-guru yang mau terus belajar dan medudukan diri sebagai pembelajar sejati yang akan terus maju dan berkembang. Guru kreatif dan inovatif akan senantiasa menggaungkan materi sesuai dengan kebutuhan zamannya. Hal ini sebagaimana pesan Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah: "Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya." 

Semangat untuk terus berkreativitas dan berinovasi seorang guru ini sejatinya bentuk pengalaman dari hadits: "Mencari ilmu itu mulai dari lahir sampai dengan ke liang lahat." Seorang muslim memiliki kewajiban untuk terus belajar sepanjang hidupnya tanpa terkecuali. Jika seorang muslim merasa pintar dan enggak untuk mau belajar sesungguhnya ia telah bodoh saat itu juga.

Ketiga, guru bermutu memiliki sikap profetis. Profetis dalam konteks ini guru selalu meneladani sikap-sikap yang ada dalam diri seorang nabi dan rasul. Sikap keteladanan tersebut yakni Sidiq, amanah, tabligh dan fatonah. 

Guru harus memiliki kejujuran. Jujur dalam hati-pikiran, jujur dalam perkataan dan jujur dalam tindakan serta jujur dalam mengambil keputusan. Kedisiplinan adalah salah bentuk implementasi jujur dalam tindakan atas peran dan tupoksi yang diemban. Sedangkan memberi nilai yang objektif terhadap seluruh siswa tatkala ujian sekolah selesai adalah jujur dalam mengambil keputusan. 

Sikap amanah seorang guru adalah manakala ia mampu tanggungjawab terhadap kepercayaan yang diberikan atasan. Tanggung jawab dalam: Mendidik siswa, mengelola kelas, dan mencukupi proses pembelajaran dengan baik selama berada di sekolah. Hanya dengan jalan tersebut seorang guru mampu menjalankan tupoksinya dengan baik.

Menyampaikan pengetahuan secara lugas dan detail tanpa menyembunyikan sedikit pun ilmu pengetahuan adalah bentuk pengamalan dari sikap tabligh. Hal ini tidak lain bentuk kesadaran bahwa seroang guru juga merupakan pendakwah. Dakwah bil lisan ataupun dakwah bil qolam. Perbedaannya jika guru hanya melakukan dakwah bil lisan bisa saja apa yang dikatakan, disampaikan dan dinasehatkan kepada para siswa masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Hanya diingat dalam waktu yang terbatas. Selebihnya dilupakan.

Sementara jika seorang guru melakukan dakwah bil qolam, seluruh gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan dan berbagai bentuk kebaikan dituangkan dalam bentuk karya tulis akan lebih langgeng. Selama karya tulisnya dapat dibaca oleh khalayak umum jariyahnya akan mengalir kepada penulis. Perubahan-perubahan itu akan terus terjadi meski penulisnya sudah tidak lagi menginjak bumi. 

Begitu halnya dengan guru yang mengamalkan sikap fatonah ia akan terus introspeksi diri dan adaptatif demi kebaikan dirinya dan siswa yang dididiknya. Guru yang memiliki sikap fatonah senantiasa mengambil keputusan, pendekatan dan metode yang tepat untuk memaksimalkan pencapaian prestasi para siswa. 

Berikut ini beberapa dokumentasi peringatan HGB SDIT Baitul Qur'an:
























Trial Class Perdana SDIT Baitul Qur'an

 

Dokpri: Senam saat Trial Class Perdana

Tahun ajaran 2024/2025 tinggal setengah jalan. Menyikapi hal itu setiap lembaga tentu selalu memiliki agenda tersendiri. Tak terkecuali penerimaan peserta didik baru (PPDB) menjadi agenda yang getol dan wajib ditegakkan oleh SDIT Baitul Qur'an. Sebab yang demikian berkaitan erat dengan stabilitas dan meroketnya kuantitas siswa di satuan pendidikan.

Ada rumus baku yang menjadi pegangan satuan pendidikan selama ini, bahwa jumlah siswa dipandang turut berkontribusi menentukkan citra dan kualitas satuan pendidikan yang bersangkutan. Linieritas adalah hukum kausalitas (sebab-akibat) yang berlaku. Inovasi, prestasi dan berbagai program unggulan sekolah adalah pemanitk jitu yang ditawarkan ke hadapan khalayak.

Semakin banyak siswa yang berminat untuk masuk ke sebuah lembaga pendidikan maka nama dan citra baik akan terbentuk di luar sana. Persepsi dan preferensi publik ini nantinya akan menentukan lembaga pendidikan mana yang menjadi favorit. Dalam konteks inilah momentum program penerimaan peserta didik baru (PPDB) menemukan relevansinya. 

Program penerimaan peserta didik baru (PPDB) umumnya dihelat dengan beragam cara. Memasang pamflet, menyebar brosur ke mana-mana, memasang iklan di media massa-media sosial, menghelat trial class, testimoni dari tokoh dan alumni, serta endros dari tokoh publik adalah cara yang kerap kali digaungkan. 

Tak terkecuali dengan SDIT Baitul Qur'an, dalam rangka semarak program PPDB tahun ajaran 2025/2026 kami menghelat trial class. Trial class perdana ini telah berlangsung lancar di tanggal ranum bulan November. Tepatnya, Sabtu, 2 November 2024. 

Trial class perdana diikuti oleh 35 peserta yang berasal dari empat lembaga sekitar. Keempat lembaga tersebut yakni TKIT Baitul Qur'an, TK Aisyiyah, TK Simo dan TK Sahara Winong. Lembaga taman kanak-kanak yang memang secara geografis letaknya masih satu lingkup dengan desa Mangunsari, sekecamatan Kedungwaru. 

Alhambulillah, perhelatan trial class perdana ini sangat seru dan menarik. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti kegiatan demi kegiatan. Dimulai dari pembukaan, perkenalan diri, senam sehat, tahfidz Al-Qur'an, membuat salad dan menangkap ikan. 

Menariknya lagi, setiap peserta dilatih kemandirian dan aspek apektif tatkala praktik membuat salad. Mereka mengambil potongan buah yang sama banyak dan adil secara mandiri. Lantas, cup salad buah mereka dilengkapi dengan saus: mayones dan susu kental manis. Cup tersebut mereka bawa pulang. 

Sesi menangkap ikan adalah hal lain yang menarik. Pada momen ini banyak peserta yang koyak. Mereka benar-benar suka bermain air. Tangan mungil mereka pada kenyataannya tidak mampu menangkap ikan satu pun. Ikan mujair, gloves dan koi yang masih kecil itu benar-benar lincah. 

Kendati begitu, rekah senyum terlukis jelas di wajah para peserta tatkala panitia berusaha memberikan marangan untuk memudahkan proses penangkapan ikan. Masing-masing peserta berusaha diberi ikan secara merata tanpa terkecuali. 

Sebagai pamungkas acara, para peserta diberi hampers berupa buku tulis dan pensil. Seluruh peserta mendapatkan jatah bagian. Wajah mereka semakin berseri-seri. Tentu seluruh panitia pun turut ikut merasa senang. Namun akan jauh lebih senang-bahagia lagi jikalau seluruh peserta memutuskan diri dan memantapkan hati untuk menjadi bagian dari keluarga besar SDIT Baitul Qur'an.

Bagaimana pun tampaknya perlu digarasibawahi bersama bahwa goals utama dari perhelatan trial class adalah banyaknya siswa yang mendaftarkan diri menjadi keluarga besar SDIT Baitul Qur'an. 

Berikut kami lampirkan beberapa dokumentasi perhelatan kegiatan Trial Class perdana SDIT Baitul Qur'an:






































  

Minggu, 17 November 2024

Alhamdulilah ANBK 2024 Berjalan Lancar

Dokpri Flyer Ucapan Selamat atas Pelaksanaan ANBK

Alhamdulillah, SDIT Baitul Qur'an telah melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 dengan lancar. Asesmen tersebut dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. Tepatnya Rabu-Kamis, 30-31 Oktober 2024. 

Sesuai jadwal yang berlaku, SDIT Baitul Qur'an mendapatkan jadwal pada Rabu dan Kamis. Baitul Qur'an mendapatkan jadwal asesmen sesi pagi. Setiap hari terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00-09.30 WIB. Sedangkan sesi kedua dari pukul 10.00-12.00 WIB. 

Hari pertama, siswa-siswi kelas 5 yang merupakan peserta asesmen mengerjakan dua soal, yakni literasi dan survei karakter. Ruang lingkup soal literasi mencakup menentukan judul teks, ide pokok pragraf, karakter tokoh, kesimpulan, sinonimitas dan antonimitas, dan lain sebagainya. 

Sedangkan survei karakter berkanaan dengan bagaimana sikap, tindakan dan keputusan yang umumnya ditegakkan siswa yang bersangkutan dan dewan guru selama berada di lingkungan sekolah. Tentu para siswa berusaha menjawab soal merujuk pada kebiasaan dan budaya yang berlaku di sekolah selama ini. 

Knedati begitu harus disepakati bersama, bahwa dalam proses pelaksanaan asesmen di hari pertama ini, kemampuan siswa membaca dan memahami soal secara cermat juga mentukan hasil akhir. Siswa yang terbiasa bergelut dengan dunia literasi--membaca, memahami dan merefleksikan kembali hasil bacaan buku atau teks apa pun--dapat dipastikan memiliki daya serap dan tahan yang lebih unggul manakala dihadapkan dengan soal berbasis literasi. 

Berbanding terbalik dengan siswa yang jarang atau tidak memiliki budaya literasi yang baik, menjawab soal alakadarnya, menjawab soal secara asal-asalan dan asalkan dijawab sangat dimungkinkan dapat terjadi. Daya serap dan tahan yang tidak terlatih membuat para siswa mudah jenuh tatkala dihadapkan dengan soal naratif dan deskriptif yang agak panjang. Kedua matanya mudah sayu dan berontak. 

Disadari atau tidak, melalui asesmen literasi inilah budaya literasi sekolah diuji. Apakah benar misi menggalakkan literasi di dunia pendidikan sejak dini telah benar-benar diimplementasikan dan mendapatkan hasil yang maksimal atau belum. Validasi melalui asesmen skala nasional ini penting guna meninjau efektivitas keberlangsungan literasi di tubuh lembaga pendidikan.

Selama asesmen berlangsung, Drs. Mursini selaku pengawas silang yang berasal dari SDI-ST Imam Syafii memantau jalannya ANBK. Beliau sempat meperkenalkan diri bahwa dirinya adalah wali kelas lima. Beliau sudah puluhan tahun mengajar di lembaga tersebut. 

Tak ketinggalan, Ibu Sutikah, M. Pd. selaku pengawas Unit Pelayanan Administrasi Satuan Pnedidikan Kecamatan Kedungwaru bagian sekolah barat jalan turut hadir. Beliau memonitoring dan mengevaluasi kelangsungan ANBK di lembaga. Seluruh kelengkapan administrasi dan teknis dicek. Beliau benar-benar memastikan ANBK berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. 

Ada pun pada hari kedua: Kamis, para siswa diarahkan untuk mengerjakan soal numerasi dan survei lingkungan belajar (sulingjar). Pada hari kedua ini logika berpikir, kemampuan numerasi dan silogisme para siswa diuji. Tidak hanya berpacu pada deret soal tambah dan pengurangan, akan tetapi juga dilengkapi dengan beragam soal. Pembagian, perkalian dan deret angka serta logika turut merwarnai jalannya pengerjaan soal. 

Pengerjaan soal numerasi sedikit membuat mental dan pikiran siswa terkuras dan lemas. Mereka sedikit bahagia tatkala mengerjakan model soal multiple choice, namun bewajah suram tatkala dihadapkan dengan soal silang dan uraian singkat. Tak jarang, mereka menggaruk-garuk kepala sendiri berulang kali menandakan jawaban belum juga ditemukan. 

Berkebalikan dengan itu, saat membaca soal survei lingkungan belajar para siswa berusaha menghayati kilas balik seluruh kejadian yang telah berlalu selama di sekolah. Bagaimana tata tertib yang diterapkan di sekolah, pelayanan yang dirasakan selama di sekolah, interkasi antara guru dan siswa, pergaulan antarsiswa serta posisi diri tatkala dihadapkan dengan satu kondisi tertentu. 

Sebagai contoh, bagaimana sikap guru tatkala menemukan kasus perundungan antarsiswa, intolerasi sampai dengan sikap siswa manakala mendapati teman yang kurang aktif selama kegiatan belajar adalah ruang lingkup yang menjadi pertanyaan. Melalui kumpulan soal survei lingkungan belajar ini hakikatnya pemangku kebijkan memantau apakah benar sekolah yang bersangkutan (melakukan asesmen) termasuk lembaga yang ramah anak.

Asesmen telah usai. Kami berharap, apa pun hasil yang dituai semoga dapat menjadi bahan refleksi diri untuk meningkatkan kualitas lembaga menjadi lebih baik. Baik dari segi apa pun itu. Sarana-prasarana, layanan dan budaya yang terbentuk di lembaga tercinta ini.

Dokpri flyer ANBK









 

Senin, 28 Oktober 2024

Sosialisasi Sekolah Ramah Anak

 

Dokpri: Babin Kamtibmas, Perangkat Desa dan Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an

Lingkungan adalah salah satu sarana penting dalam dunia pendidikan. Sebab lingkungan tempat di mana seseorang bertumbuh kembang. Baik buruk; bagus jelek seseorang banyak dipengaruhi oleh budaya yang mengakar rumput di lingkungan bergaul dan tinggal. Tak terkecuali dengan tradisi dan kebiasaan yang berlaku di sekolah akan turut mengkonstruk kepribadian para siswa.

Upaya mengkonstruk kepribadian para siswa bukanlah sesuatu hal yang mudah. Mengapa demikian? Karena, dalam prakteknya dibutuhkan proses, penempaan dan penggemblengan panjang secara kontinuitas-struktural. Tidak cukup setahun dua tahun. Terlebih proses pembentukan itu melibatkan banyak siswa yang berasal dari berbagai latar belakang lingkungan dan keluarga.

Ragam latar belakang keluarga dan tempat bergaul siswa selama di rumah tentu tidak dapat dipisahkan sebagai faktor pembentuk kepribadian siswa. Bahkan jika dikalkulasikan, kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang dominan terhadap karakter siswa. Hal itu merujuk pada perbandingan waktu antara di rumah, bermain dengan teman sebaya dan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terbilang tidak sebanding.

Di zaman teknologi digital mutakhir sekarang, tantangan itu kian kompleks dan belipat ganda. Media sosial digital yang awalnya dirancang untuk mempermudah transfer pengetahuan dan komunikasi kini menjadi bumerang. Media digital berwajah dua. Berbagai hal positif maupun negatif dapat diakses. Semua tergantung sikap bijak para pengguna. Fakta ini tentu menjadi sesuatu hal riskan bagi generasi muda, termasuk para siswa yang mayoritas sudah memiliki gadget. Tidak sedikit dari mereka yang tuna akan kode etik dalam bermedia sosial.

Lantas, bagaimana cara kita menyikapinya? Cara menyikapinya dapat dimulai dengan  menanamkan budaya dan tradisi yang positif selama siswa di sekolah. Positif dalam arti menerapkan tata tertib, keputusan dan sistem yang mengarah pada pembentukan manusia yang cerdas dan berkarakter islami. Termasuk didalamnya berusaha mengondisikan lembaga sebagai sekolah yang ramah anak. 

Dalam rangka mewujudkan sekolah yang ramah anak, Selasa (29/10/2024) SDIT Baitul Qur'an mengadakan sosialisasi kenakalan remaja dan pentingnya menjadi siswa yang baik di era gempuran media digital. Sosialisasi ini menghadirkan Kamtibmas Polsek Kedungwaru yang didampingi aparat desa Mangunsari. 

Dalam sosialisasi disebutkan tugas pokok seorang siswa adalah belajar. Guru adalah (tangan kanan) orang tua di sekolah. Jadi tugas para siswa selama di sekolah adalah taat-hormat kepada guru dan belajar dengan baik. Bagimana pun tidak ada guru yang menghendaki keburukan terhadap siswa yang dididiknya. 

Tidak kalah penting, pergaulan antarteman selama berada di lingkungan sekolah juga perlu diperhatikan. Pergualan antarsiswa, guru dan siswa serta antara sesama guru harus menjunjung kode etik, akhlakul karimah dan perundang-undangan yang berlaku. 

Utamanya pergaulan antarteman jangan suka menyakiti, jangan suka pukul-pukulan dan jangan suka caci maki. Hindari bullying (perundungan) secara verbal atau pun fisik. Karena tindakan tersebut bisa berdampak fatal bagi korban, baik mental (psikis) ataupun fisik. Bagaimana pun tidak ada kebaikan dalam tindakan perundungan. 

Di samping itu, para siswa juga dihimbau untuk membeli jajanan sehat. Sehat secara bahan, pengolahan dan penyajian. Kebiasaan konsumsi dan gaya hidup sehat ini penting digalakan mengingat di zaman sekarang begitu marak makanan: jajanan dan minuman yang berbahan dasar kimia. Selain kimia, ada juga makanan dan minuman yang berbahan dasar tidak berkualitas. 

Fakta menyebutkan begitu banyak remaja yang mengalami gagal ginjal, cuci darah dan kanker karena konsumsi minuman instan, saos berbahan dasar abal-abal (sampah) dan lain sebagainya. Bahkan hal tersebut menjadi tren yang miris beberapa tahun terakhir di tingkat nasional.

Tidak hanya itu, bersikap jujur juga penting ditegakkan dalam diri para siswa. Jujur dalam segala hal. Termasuk tatkala seorang siswa menemukan uang atau barang berharga lainnya selama berada di lingkungan sekolah maka harus dilaporkan kepada guru. Jangan sampai para siswa mengambil apa pun yang memang bukan hak dan miliknya. 

Kebiasaan mengambil sesuatu yang bukan miliknya atau ditemukan di suatu tempat dapat menyebabkan tumbuhnya tindakan kriminalitas di masa yang akan datang. Mungkin benar, awalnya hanya mengambil satu dua ribu rupiah di jalan, akan tetapi jika sudah terbiasa dapat menjadikan seseorang sebagai sosok klepto hingga pencuri. Berani dan segera lapor kepada guru tatkala menemukan barang jauh lebih baik.

Tidak lupa pula, penggunaan gawai di rumah juga harus dibatasi. Para siswa boleh menggunakan gadget selama di bawah pengawasan orang tua. Gunakan gadget untuk belajar, mengasah skill, bersilaturahmi, komunikasi atau pun bermain. Silakan gunakan gadget pada hal yang positif namun jangan sampai lupa akan waktu. Jangan sampai lupa salat, lupa membantu pekerjaan rumah hingga mengerjakan tugas rumah. 

Perlu diketahui bersama, bahwa pada dasarnya gadget dan media sosial itu memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan generasi muda. Akan tetapi tidak sedikit pula mereka yang terjerat kasus kirminal hingga hukum karena tidak menggunakan media sosial dengan bijak. 

Melalui sosialisasi ini kami berharap terbentuknya budaya sekolah dan kebiasaan bersikap manusia lembaga yang sehat. Sehat mental dan fisik. Ramah dalam tataran sistem yang dibakukan oleh lembaga serta bersahaja dalam cara bergaul di lingkungan sekolah. 

Berikut beberapa dokumentasi sosialisasi:










Minggu, 27 Oktober 2024

SDIT Baitul Qur'an Menghelat Simulasi ANBK 2024

 

Dokpri flyer Pengumuman gladi bersih ANBK 2024

Dua hari di pertengahan Oktober, tepatnya Rabu-Kamis, 16-17 Oktober 2024, SDIT Baitul Qur'an telah menghelat gladi ANBK 2024 yang terakhir. Siswa kelas 5 sejumlah 15 orang terlibat langsung dalam kegiatan tahunan ini.

Lima buah crome book bantuan dari dinas pendidikan benar-benar bermanfaat dalam kelangsungan ANBK. Selebihnya kami memanfaatkan laptop dewan guru sesuai dengan spek yang dibutuhkan. Ada tiga laptop dewan guru yang digunakan sebagai tambahan. 

Dalam pelaksanaannya, proktor sempat dibuat kalang kabut tatkala mendengar di hari pertama pelaksanaan ANBK ada agenda pemadaman listrik serempak. Pemadaman listrik di kecamatan Kedungwaru terjadi karena adanya perbaikan dan pemeliharaan di beberapa titik jalur distribusi.

Alhasil, sebagai solusi jitu, sebelum pemadaman terjadi, proktor berusaha mengantisipasi dengan mengecas penuh crome book dan latop yang tersedia. Selain itu jaringan internet sekolah yang mati berusaha diakali dengan tethring (berbagi internet) melalui smartphone proktor. 

Untungnya, semua peserta simulasi berhasil menyelesaikan semua soal tepat waktu. Tepat waktu sebelum batrei crome book dan laptop habis serta paketan internet yang dibagikan masih ada sisa. Kendati tertatih dan sedikit ada kendala, Alhamdulillah, pelaksanaan gladi bersih di hari pertama berhasil terselesaikan dengan baik.

Perlu digarisbawai bersama, ANBK memang menjadi agenda rutin yang wajib dilaksanakan oleh masing-masing lembaga pendidikan berbagai jenjang. Agenda khusus untuk meninjau perkembangan kemampuan siswa-siswi di masing-masing lembaga. 

Kemampuan literasi, kemampuan numerasi dan survei lingkungan belajar yang sehat menjadi tiga aspek penilaian. Ketiga aspek penilaian tersebut dikerjakan selama dua hari melalui beberapa pertanyaan multipel choice, jawaban singkat dan pencocokan.

Hasil dari perhelatan ABNK diproyeksikan dapat mewakili kualitas lembaga dan kompetensi sumber daya manusia lembaga. Nantinya, skor yang dihasilkan dari ANBK akan masuk kedalam rapor pendidikan sekolah. 

Baik jeleknya; Anjlok loncatnya; Merah hijaunya warna nilai dalam rapor sekolah tersebut akan memengaruhi nilai akreditasi lembaga di tahun selajutnya. Baik itu melalui jalur automasi atau pengajuan akreditasi dengan visitasi. 

Tidak hanya itu, faktanya, nilai rapor pendidikan sekolah juga berdampak pada layak tidaknya sumber daya manusia lembaga mendapat bantuan kinerja. Karena memang dari tahun ke tahun terpantau dan terbukti kinerja guru mengalami peningkatan dari nilai yang didapat. 

Di lain sisi, penilaian lingkungan belajar yang dilakukan oleh para siswa tersebut akan dipadupadankan; dikonfirmasi validitas kebenarannya melalui survei lingkungan belajar yang dilakukan oleh dewan guru di waktu yang berbeda. Tentu hanya data survei yang beririsan dan terkonfirmasi saja yang dipersepsikan kebenerannya.

Berikut beberapa dokumentasi saat para siswa mengerjakan simulasi  terakhir ANBK:








Minggu, 20 Oktober 2024

Alhamdulillah, Juara 3 Harapan LBB HUT RI ke-78 Kecamatan Kedungwaru

 

Dokpri: Tim LBB SDIT Baitul Qur'an Berbaris Menunggu Giliran Tampil

Masih di bulan Agustus (27/07/2024), setelah berpartisipasi dalam LBB HUT Pramuka ke-64, SDIT Baitul Qur'an kembali mengirimkan kontingen untuk berpartisipasi dalam lomba baris-berbaris tingkat Kecamata Kedungwaru. Pada kesempatan ini, kompetisi LBB dihelat dalam rangka HUT RI ke-78. 

Tidak seperti LBB sebelumnya yang hanya fokus dalam penilaian gerakan, rute LBB kali ini terbilang lumayan jauh. Yakni dimulai dari SDN 2 Bangoan bergaris finish di depan destinasi wisata Cemoro Barong Tapan. Alhasil, seluruh peserta harus melakukan gerak jalan kurang lebih sejauh 6 km. 

Melakukan tegak jalan sesuai formasi utuh sepanjang jalan tentu tidaklah mudah. Ditambah, selama perjalanan itu tidak aturan baku yang mengikat. Sehingga proses salip-menyalip dan tubrukan antar pasukan di sepanjang jalan tidak dapat terelakan. 

Mungkin wajar jika proses menyalip itu dilakukan dengan sopan, namun berbeda soal jika dalam prosesnya sampai bertabrakan fisik. Bahkan, ada cerita yang sampai ke telinga jika beberapa oknum peserta sengaja main sikut dan dorong. Tentu yang demikian menjadi catatan dan bahan evaluasi untuk panitia penyelenggara mendatang. 

Dalam perlombaan ini SDIT Baitul Qur'an mengirimkan dua kontingan: Pa dan Pi. Masing-masing pasukan yang beranggotakan dari siswa kelas 4, 5 dan 6. Formasi ini sengaja diambil dalam rangka regenerasi secara pengalaman. Sehingga nantinya akan ada cikal bakal yang sudah terbentuk dapat menjadi patokan dalam lomba di kesempatan berikut.

Pasukan Pa dan Pi mendapatkan urutan tampil yang berbeda. Pasukan Pi tampil lebih awal pada nomor urut 8. Pasukan Pi ini digawangi oleh Ananda Nabila dan kawan-kawan. Sedangkan pasukan Pa sendiri mendapatkan nomor urut ke 60. Pasukan ini dipimpin oleh ananda Sukron kelas 5 dan kawan-kawan. 

Di sepanjang perjalanan lomba sempat ada rasa kekhawatiran, anggota pasukan takut ada yang pingsan atau pun cedera mengingat rute yang tidak biasa. Tidak biasa karena memang ini adalah kesempatan perdana mengikuti LBB versi gerak jalan setelah sekian lama tidak pernah terlibat. 

Namun, faktanya keikutsertaan ini alhamdulillah berjalan lancar. Tidak ada peserta yang cedera atau pun jatuh pingsan. Bahkan, sepanjang perjalanan mereka tidak sempat kehausan. Mungkin karena dikejar-kejar pasukan lain yang mengekor tepat di belakang. 

Dokpri: Video Pemberangkatan Gerak Jalan oleh Kepala Sekolah SDIT Baitul Qur'an

Dalam perlombaan ini, semua peserta diberangkatkan langsung oleh masing-masing kepala sekolah. Masing-masing kepala sekolah akan mengangkat berndera start sesuai aba-aba yang berikan MC dalam hitungan ketiga.

Setelah berhasil memberangkatkan semua pasukan sekolah masing-masing. Kepala sekolah mengekor tepat di belakang perwakilan pasukan sekolahnya. Bahkan dianjurkan untuk menyambut di  garis finish yang berlokasi di Cemoro Barong.

Sekitar jam 10.00 Wib perlombaan usai. Para siswa diizinkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Mengingat perlombaan ini menguras tenaga. Mereka dijemput di garis finish setelah istirahat bebera saat.

Tidak lama selepas Dhuhur, hasil penilaian pun muncul. Lembar penilaian itu di-share secara massif di grup KKG guru PJOK. Setelah lembar penilian dalam format pdf itu dibuka, Alhamdulillah, nama SDIT Baitul Qur'an tertengger di juara 3 harapan kategori Pa. Not bad, untuk hasil keikutsertaan perdana.

Selebihnya kita berharap, di berbagai kesempatan lomba lain semoga mampu mengharumkan lembaga dengan membawa pulang gelar juara. Tabik!

Dokpri: Pak Woko sebagai pelatih LBB carteran berusaha membriefing anak-anak sebelum tampil







SDIT Baitul Qur'an Berpartisipasi dalam LBB HUT Pramuka ke-63

Dokpri peserta LBB SDIT Baitul Qur'an Hebat

Alhamdulillah, setelah sekian lama SDIT Baitul Qur'an vakum terlibat dalam Lomba Baris-Berbaris (LBB) bulan Agustus tahun ini berhasil berpartisipasi. Keterlibatan ini tentu adalah satu langkah menuju dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Langkah yang menyelipkan harapan: Semoga setiap tahun mampu berpartisipasi dan bersaing ketat dalam kompetisi momentum LBB. Baik itu momentum LBB yang dihelat di tingkat kecamatan, kabupaten atau pun provinsi. 

Kendati di lain sisi juga harus diakui, bahwa untuk melatih dan membentuk potensi-kecakapan para siswa dalam baris-berbaris itu tidaklah mudah. Sebab membutuhkan proses yang tidak instan. Butuh waktu yang cukup sehingga dipandang matang. 

Matang dalam artian siap, layak dan mampu. Siap untuk digembleng secara kuntinyu. Layak karena memang masing-masing potensi dalam diri para siswa sudah terkondisikan, terdisiplinkan dan terbentuk sedemikian rupa dengan baik. Mampu sebab ada dorongan lahir batin dari lingkungan serta kemauan yang kokoh yang secara murni lahir dari dalam diri masing-masing siswa.

Hanya dengan kondisi matang itulah kiranya para siswa benar-benar akan menjalani kompetisi LBB secara sadar dan menjunjung sportivitas. 


Di atas tersebut adalah dokumentasi partisipasi SDIT Baitul Qur'an dalam lomba baris-berbaris dalam HUT Pramuka ke-64 yang dihelat di gedung serba guna Al-Azhar Tulungagung.

Kendati pulang belum berhasil membawa pulang gelar juara ataupun mendali akan tetapi harus tetap disyukuri. Sebab, untuk sampai pada tahapan tersebut, para siswa harus latihan kurang lebih selama tiga minggu berturut-turut setiap hari. Tentu dengan proses yang tidak mudah dan banyak penyesuaian. 

Dokpri Apel Pembukaan Lomba Baris-Berbaris

Dalam pembukaan semua peserta dihimbau untuk mengikuti apel tanpa terkecuali. Semua peserta berbaris sesuai dengan grup masing-masing sekolah. Peserta putri dan putra berbaris secara berbeda. Posisi berbaris dapat dilihat digambar secara jelas.

Dokpri nomor urutan tampil tim SDIT Baitul Qur''an

Menjadi peserta yang mendapatkan nomor urut tampil paling akhir namun bukan yang terakhir, tim SDIT Baitul Qur'an diberikan kesempatan untuk menyaksikan tampilan dari tim sekolah lain. Momentum tersebut dijadikan sebagai pembelajaran dan perbandingan dengan strategi yang telah digembleng selama latihan.

Tentu menyaksikan itu bukan sebagai ajang menciutkan nyali untuk tampil melainkan sebagai api pemantik untuk berusaha tampil sebaik dan semaksimal mungkin.

=====

Silakan kunjungi medsos SDIT Baitul Qur'an, baik facebook, instagram ataupun youtube.

Perlu diketahui bersama. 

Yayasan Rumah Tahfidz Baitul Qur'an sudah membuka program penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur inden Mulai September-Desember 2024. Mari segera dafatarkan putra-putri Anda di lembaga pendidikan kami

Selasa, 10 September 2024

Prestasi Gemilang Kembali Ditorehkan Ananda Rahman

 

Dokpri: Flayer ucapan selamat atas prestasi Ananda Rahman


Senin (19/7/2024) pekan keempat Agustus SDIT Baitul Qur'an berpartisipasi mengikuti lomba Pildacil dalam semarak PHBN RI ke-79 sekecamatan Kedungwaru. Dalam kesempatan ini lembaga memberikan kepercayaan penuh kepada Ananda Muhammad Noor Rahmansyah Sayuti dan Ananda Nabila Syifa' Fauziah sebagai perwakilan lembaga. 

Ananda Rahman mewakili kategori Pildacil Pa, sedangkan Ananda Nabila sebagai perwakilan kategori Pildacil Pi. Sejauh ini, keduanya memang menjadi andalan lembaga dalam setiap ajang perhelatan lomba pidato. 

Bertempat di SDN Loderesan, Alhamdulillah, keduanya tampil lancar sesuai latihan dan ekspektasi. Meski sempat gerogi karena mendapat bagian tampil pertama, namun ananda hafal setiap ceruk naskah pidato dengan lanyah. 

Berbekal pengalaman yang ada, percaya diri, penuh ketenangan dan tawakal ananda berhasil tampil menghipnotis--memukau karena racikan gestur dan intonasi suara yang pas--para dewan juri dan peserta lain. 

Dokpri: Ananda tampil saat lomba

Terkhusus bagi ananda Rahman ini adalah kali kedua berpartisipasi dalam lomba Pildacil di tingkat kecamatan Kedungwaru. Tahun lalu, ananda Rahman sebagai peserta termuda--karena masih duduk di bangku kelas 1--telah sukses menyabet juara 3. 

Ternyata prestasi yang sama kembali ditorehkan pada perhelatan lomba tahun ini. Ananda Rahman kembali menempati juara 3. Prestasi yang harus kita syukuri bersama. Dengan sikap yang tidak cepat puas, tentu kita berharap prestasi ini mampu ditingkat lebih baik lagi di kesempatan yang akan datang. 

Selamat Ananda Rahman.

 

Dokpri: Ananda Rahman menerima reward dari Yayasan

Senin, 12 Agustus 2024

Sertifikasi Per Juz sebagai Program Unggulan

Dokpri flyer munaqosah Tahfidzul Qur'an Ananda Nayla

Salah satu program unggulan SDIT Baitul Qur'an adalah sertifikasi per juz Tahfidzul Qur'an. Sebagai lembaga pendidikan yang berlabel Rumah Qur'an, mempelajari, menghafal dan mendalami Al-Qur'an sudah menjadi rutinitas keseharian. Tidak sekadar rutinitas namun sudah mengakar rumput sejak dini.

Setiap hari siswa-siswi mengikuti jam pelajaran tahfidz selama 2 jam. Durasi 2 jam itu digunakan untuk pembiasaan salat Duha, diteruskan dengan muraja'ah bersama, ziyadah dan setoran hafalan terbaru. Terdapat 7 kelas utama dalam program tahfidz. Paling dasar adalah kelas pengenalan sedangkan kelas paling atas dikenal dengan kelas tahasus. 

Di kelas pengenalan, umumnya dihuni oleh siswa-siswi kelas 1 dan 2 yang tergolong belum mengenal huruf hijaiyah dan lancar membaca jilid. Termasuk di dalamnya belum mengenal hukum tajwid dan makhorijul huruf. Sedangkan di kelas tahasus, para siswa sudah lanyah membaca Al-Qur'an dan mumtaz dari segi hafalannya. Fashahah dari segi tajwid, makhorijul huruf dan langgamnya. 

Munaqosah sertifikasi per juz umumnya dilakukan oleh ananda yang telah mentuntaskan hafalan 1 juz. Baik itu ananda yang memulai hafalan dari juz 30 atau pun dari juz 1. Sebagai persiapan sertifikasi, ananda akan digembleng setiap hari oleh guru wali kelas tahfidz. Satu waktu ia juga disuruh untuk mengisi tasmi' dan tahsin hafalan di depan siswa yang lain. 

Setelah kualitas hafalannya dinilai mumtaz dan shahih, baru yang bersangkutan akan dijadwalkan untuk melakukan munaqosah. Munaqosah sertifikasi per juz biasanya dihelat di pondok Ar-Raudhoh. Proses munaqosah secara langsung disimak dan dinilai oleh usatadzah Hj. Robi'ah Al-Adawiyah, Lc. Selaku direktur tahfidz Baitul Qur'an sekaligus pengasuh pondok Ar-Raudhoh Botoran. 

Sesi sertifikasi dilakukan selepas pulang sekolah. Lebih tepatnya dihelat ba'da Asar, pukul 15.30 Wib hingga tuntas. Proses munaqosah sertifikasi per juz biasanya disaksikan langsung oleh orang tua siswa. Bahkan orang tua siswa terlibat langsung menyimak sembari mencocokan hafalan 1 juz tersebut melalui mushaf yang digengam secara mandiri.

Tak jarang, dalam menghayati prosesnya orang tua siswa merasa terharu, tersentuh hatinya-bergetar sekaligus bangga hingga meneteskan air mata. Sungguh luar biasa, anak tercintanya ternyata sudah mampu mencapai hafalan yang mudqin. 

Sesi kali ini giliran ananda Nayla yang akan membuat bangga kedua orang tuanya. Sebaik-baiknya hadiah seorang anak terhadap orang tua adalah mahkota di surga kelak.[]

************************

Info PPDB Hubungi: 081393068529 (Ust. Roni)

                                     089663000666 (Ust. Ali)

Silakan ikuti media sosial kami: 

Youtube: LPIT Baitul Quran Tulungagung

Instagram: lpitbaitulqurab

Facebook: Lpit BaitulQur'an

 

Minggu, 11 Agustus 2024

Lomba Story Telling Perdana

 

Dokpri Ananda Revalina Natasha Beauty sedang tampil

Sabtu (10/8/2024) minggu kedua Agustus SDIT Baitul Qur'an Tulungagung turut berpartisipasi dalam acara lomba story telling. Acara ini diselenggarakan oleh KKG Bahasa Inggris yang berlokasi di UPASP Kecamatan Kedungwaru. 

Keikutsertaan dalam lomba story telling ini merupakan yang perdana setelah lama nyaman berada dalam zona nyaman alfa. Ananda Revalina Natasha Beauty (yang akrab dipanggil Ocha oleh teman-teman sekelasnya) tampil sebagai perwakilan SDIT Baitul Qur'an. 

Revalina tampil dengan nomor urut 3. Mendapat nomor urut tampil di awal menjadikannya sedikit agak gugup dan nervous. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaan itu di sepanjang perjalanan lomba. Bagaimana pun ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti lomba story telling di tingkat Kecamatan Kedungwaru.  

Sebelumnya Ananda Revalina memang sering mengikuti lomba pembacaan puisi yang dihelat di lingkungan sekolah. Puisi-puisi karangan Chairil Anwar begitu piawai ia bawakan. Sempat pula ia membacakan puisi karanganya sendiri dalam suatu lomba. Karena potensi itulah ia ditunjuk untuk mewakili lomba story telling. 

Kendati belum mendapatkan hasil yang memuaskan dan belum berhasil membawa pulang piala, namun partisipasi lomba story telling kali ini setidaknya turut menambah inventarisasi pengalaman dan inventasi langkah kaki di masa depan. Ada modal pengalaman dan penguatan mental yang diteguk oleh Ananda yang bersangkutan.

Bukankah pengalaman itu adalah guru terbaik memberi pelajaran dalam hidup? Sebab, kesempatan itu tidak mesti datang dua kali. Meski pun datang, kadang kala kita tidak bisa memastikan terlibat di dalamnya. Terkadang ada faktor eksternal yang menjegal dan menjerat sebagai kendala. 

Yang perlu dicatat dengan penuh penghayatan adalah: melalui pengalaman itu semoga di lain kesempatan ananda mampu mengasah potensi dan memaksimalkan usaha hingga mendapatkan hasil yang maksimal. Siapa tahu di kemudian hari pengalaman dan upaya itu menjadi cerita berharga untuk meniti tangga prestasi yang lebih baik lagi.[]


********************

Info PPDB Hubungi: 081393068529 (Ust. Roni)

                                     089663000666 (Ust. Ali)

Silakan ikuti media sosial kami: 

Youtube: LPIT Baitul Quran Tulungagung

Instagram: lpitbaitulqurab

Facebook: Lpit BaitulQur'an